KALAMANTHANA, Sampit – Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Parimus, mengatakan langkah Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam menangani banjir dalam kota perlu diapresiasi. Hanya saja, dia menyebutkan tetap ada catatan untuk perbaikan ke depan.
Awal 2017 ini, Kabupaten Kotawarigin Timur, mengalami banjir cukup besar. Hal itu tentu meresahkan masyarakat. Parimus mengaku memahami keluhan masyarakat, hanya saja datangnya banjir tentu di luar kuasa manusia. Yang bisa dilakukan hanyalah berikhtiar.
“Saya kira langkah yang dilakukan Pemkab dalam merespon banjir patut diberi apresiasi walaupun memang masih ada catatan. Normalisasi saluran drainase adalah langkah tepat untuk penanganan banjir,” ujarnya kepada wartawan di Sampit akhir pekan ini.
Dikatakan Parimus, masyarakat berhak mendapatkan jaminan hak untuk hidup tenang dan bebas dari ancaman banjir sekarang ataupun dimasa yang akan datang. Untuk itu, tugas mereka selaku wakil rakyat memastikan bahwa hal tersebut benar-benar dirasakan masyarakat.
“Kami akan terus mengawasi penanganan banjir ini dan memastikan bahwa musibah ini tidak berdampak signifikan untuk roda perekonomian masyarakat di Kotim,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kotim, Taufiq Mukri, mengatakan hingga saat ini Pemkab Kotim menyimpulkan penyebab banjir dalam kota yang terjadi beberapa waktu lalu lebih dominan akibat kekeliruan perilaku masyarakat.
“Setelah kami normalisasi saluran drainase, justru terdapat banyak sampah bahan sisa bangunan yang sepertinya sengaja dibiarkan terbuang kedalam saluran. Karena sampah itu, banjir dalam kota bisa kita simpulkan juga disebabkan perilaku manusianya,” ujar Taufiq.
Ia mengimbau masyarakat untuk berperlaku hidup sehat dan jangan membuang sampah sembarangan agar kota terbebas dari masalah banjir. “Kami akan rutin melakukan normalisasi. SKPD yang berkompeten di bidangnya juga akan dioptiminalkan dalam kinerja penanganan banjir,” tutupnya. (joe)
Discussion about this post