KALAMANTHANA, Sampit – Ketua Komisi I DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Handoyo J Wibowo meminta pemerintah daerah untuk mengkaji kembali penyertaan modal terhadap Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Dharma Tirta Sampit.
“Kinerja PDAM Sampit kurang meyakinkan, bahkan kami sangat ragu akan kemampuan mereka. Dalam tiga tahun berturut-turut, yakni sejak 2014-2016, penyertaan modal yang telah diberikan belum banyak memberikan perubahan, terutama dalam pelayanan,” katanya di Sampit, Minggu.
Selama tiga tahun terakhir sedikitnya ada Rp30 miliar lebih penyertaan modal untuk PDAM Sampit tersebut.
Handoyo mengaku akan mempertimbangkan usulan penyertaan modal terhadap PDAM di tahun anggaran 2017. Sebab pihak manajemen PDAM maupun pemerintah daerah belum bisa menyakinkan DPRD jika diberikan penambahan modal akan dapat memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.
Diketahui, PDAM Kotim memerlukan dana sekitar Rp72 miliar. Rencananya BUMD tersebut akan meminta ke pemerintah daerah dalam waktu tiga tahun berturut-turut.
Berdasarkan pengakuan pihak PDAM dan pemerintah daerah, dana tersebut rencananya akan digunakan untuk peningkatan pelayanan distribusi air bersih ke setiap sambungan rumah tangga.
“Saya harap Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kotawaringin Timur harus cermat, dan jangan mengusulkan semua ke kita dewan karena ke depannya penganggaran harus bersifat efektif dan efisiensi dan tepat guna,” katanya.
Handoyo mengatakan, apabila jajaran Direksi PDAM setempat bisa memberikan kepastian dan jaminan anggaran yang diberikan untuk modal dapat dimanfaatkan dengan baik dan tidak menghecewakan, maka DPRD tidak menutup kemungkinan akan menyetujuinya.
“Wajar jika meminta semua itu karena dana yang akan diberikan tersebut merupakan uang rakyat, jadi harus untuk kesejahteraan rakyat. Jika PDAM tidak bisa menjamin semua itu lebih baik dana tersebut untuk kepentingan masyarakat yang lebih bermanfaat,” ucapnya.
Sementara itu, sebelumnya Direktur PDAM Sampit Firdaus Herman Ranggan menyebut perlu penyertaan modal sekitar Rp72 miliar. Sejak 1982 hingga 2016, penyertaan modal untuk PDAM Tirta Sampit total sekitar Rp40 miliar.
“Tuntutan saat ini cukup besar, selain harus memberikan pelayanan yang prima dan terbaik kepada pelangan, kami juga dituntut untuk segera melayani calon pelanggan yang hingga kini jumlahnya mencapai 11.000 lebih. Untuk itu kami membutuhkan penambahan penyertaan modal untuk mengakomodasi semua kepentingan tersebut,” ujar Firdaus. (ant/akm)
Discussion about this post