KALAMANTHANA, Balikpapan – Pernyataan Ketua DPC Demokrat Kota Balikpapan Abdul Gafur Mas’ud (AGM) di akun Facebooknya mendapat respon cepat dari Ketua DPD I Partai Golkar Kalimantan Timur, Rita Widyasari,
Saat di hubungi KALAMANTHANA via WhatsApp, Jumat (24/3/2017) pukul 7:12 malam, dia lebih banyak tidak mau berkomentar.”Saya no comment atas pernyataan Sekjen Partai Demokrat karena saya juga teman Demokrat. Dulu menjadi bupati, Demokrat pendukung saya,” kata Rita.
Dirinya juga mengatakan rasa hormat terhadap Demokrat. Dia menduga mungkin Sekjen Demokrat salah info karena dirinya hanya menjalankan aturan partai. “Saya selalu hormat. Mungkin beliau salah info karena saya hanya menjalankan aturan partai. Beliau juga demikian. Salam damai, dua periode jadi bupati, Demokrat selalu dukung saya,” pungkasnya.
Melalui akun facebooknya, AGM pun mengkritisi langkah Ketua DPD I Partai Golkar Kaltim, Rita Widyasari. Terutama karena ada desakan Rahmad Masud, ketua terpilih DPD II Partai Golkar Balikpapan, untuk ‘memaksa’ AGM yang merupakan adiknya sendiri, untuk mundur sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Balikpapan.
Dia meminta Rita untuk tidak mencampuri urusan Partai Demokrat. Hal ini, sebutnya, sejalan juga dengan pernyataan Sekjen DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan.
“Meminta Bu Rita tidak mencampuri urusan Partai Demokrat dan tidak memaksakan saya untuk mundur. Berpolitik pun harus ada cara-cara yang beretika,” ujar AGM.
Dia pun berpesan kepada rekan-rekannya agar bisa menilai dan menghargai keputusan atau hak setiap orang untuk menentukan pilihan politiknya. “Jangan memaksakan kehendak untuk memuaskan diri sendiri,” sebutnya.
Sebelumnya, pada media yang terbit di Kaltim hari ini, Rita yang juga Bupati Kutai Kartanegara itu menyatakan tetap akan melantik Rahmad Masud sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kota Balikpapan bila memenuhi komitmen “memundurkan” AGM dari Partai Demokrat. Komitmen yang dibuat Rahmad pada Kamis (15/3) itu harusnya sudah diwujudkan pada Jumat (24/3).
Di media sosial, persoalan ini terus memicu beragam pernyataan pro dan kontra dari netizen. Ada yang setuju, ada juga yang tidak.
Salah satu yang setuju, misalnya, pemilik akun Gogon Bali. “Rahmat ketua Golkar…Gafur Ketua Demokrat…ada yang salah? Asal pendukungnya yang meminang, maju terus,” tulisnya. Pun pemilik akun Gazali Boy. “Peraturan partai politik, tidak boleh saudara sekandung atau kakak adik memimpin di dua partai, salah satunya harus ada yang mundur,” tulisnya.
Tapi, langkah Golkar ini, menurut pemilik akun Awaluddin, terkesan sangat lucu. “Kalau ini sebuah tindakan organisasi DPP Golkar harus menjelaskan alasannya ke publik. Sangat lucu & serasa berada dlm panggung stand up comedy,” katanya. (hr)
Discussion about this post