KALAMANTHANA, Muara Teweh – Setelah membuat kondusif Katingan yang sempat tersentak oleh kasus dugaan perselingkuhan Bupati Ahmad Yantenglie serta rencana pernikahan Pangkalima Burung dan Sri Baruno Jagat Prameswari, AKBP Tato Pamungkas Suyono kini menghadapi tantangan baru di Barito Utara.
Tato, Jumat (24/3/2017), mendapat acara penyambutan di Mapolres Barut. Dia didapuk memimpin Polres Barut, menggantikan AKBP Roy Sihombing. Penyambutan Tato dilakukan dengan upacara adat potong hompong dan tarian adat.
Sebelum masuk ke pintu gerbang Mapolres, Kapolres Tato bersama istri disambut marching band cilik dari TK Bhayangkara.
Tampak hadir Bupati Barito Utara H Nadalsyah didampingi Pejabat Lama Polres Barito Utara AKBP Roy Sihombing, Wakil Ketua II DPRD H Acep Tion, beserta unsur FKPD Kabupaten Barito Utara. Usai pelaksanaan potong hompong dilanjutkan dengan prosesi pedang pora.
Sebelumnya Kapolres baru melakukan potong hompong dipandu Damang Teweh Tengah Yulia Mensen sebagai tanda selamat datang dan akan bertugas di bumi Iya Mulik Bengkang Turan.
Nama Tato sendiri menjadi pembicaraan publik atas sedikitnya dua peristiwa besar yang terjadi di Katingan, saat dia menjadi Kapolres Katingan. Salah satunya adalah ketika anak buahnya menggerebek Bupati Katingan, Yantenglie di sebuah rumah di Jalan Nangka, Kasongan, bersama perempuan berinisial FY (34) yang merupakan istri anggota Polres Katingan, SL.
Meski proses hukum atas peristiwa ini kemudian diambil alih Polda Kalteng, tapi adalah Polres Katingan yang lebih awal menerima laporan perselingkuhan Bupati Katingan tersebut.
Peristiwa lainnya yang membuat Tato harus berkeringat lebih banyak adalah saat ramai kabar rencana pernikahan Sri Baruno Jagat Prameswari yang sempat disebut-sebut sebagai titisan Nyi Roro Kidul, dengan Pangkalima Burung. Peristiwa ini menguras tenaga karena selain memiliki daya mistis, juga menarik perhatian masyarakat Indonesia karena rencananya juga mengundang petinggi negeri termasuk Presiden Joko Widodo.
Kini, Tato akan menghadapi persoalan hukum yang berbeda di wilayah Barito Utara. Sebab, tantangan yang akan lebih banyak dia hadapi adalah persoalan peredaran narkoba, sabu-sabu, hingga carnophen. (atr)
Discussion about this post