KALAMANTHANA, Palangka Raya – SN, aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Barito Timur yang membuat heboh karena foto vulgar mirip dirinya beredar di media sosial, memberikan pernyataan yang berbelit-belit. Kepada aparat kepolisian, dia mengaku foto tersebut memang dirinya.
Sumber KALAMANTHANA di Polda Kalimantan Tengah menyebutkan, saat pihak kepolisian mengubungi SN, sang ASN tersebut memberikan pernyataan berbeda dibanding saat dihubungi wartawan media ini. Kepada polisi, SN mengakui bahwa itu adalah foto dirinya.
Sumber tersebut menyebutkan SN membuat foto tersebut sekitar sebulan yang lalu lewat media telepon pintarnya. Tapi, telepon seluler itu sudah dijualnya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kuat dugaan, saat menjual telepon seluler itu, SN lupa menghapus dokumen yang tersimpan di alat komunikasi itu.
“Tapi saat ditanya lebih lanjut di toko apa SN menjual ponselnya itu, dia mengaku tidak ingat lagi,” ujar sumber yang tak mau disebutkan namanya itu.
Informasi beredarnya foto tak senonoh itu sebenarnya sudah berlangsung beberapa hari ini. Dua hari yang lalu, tepatnya pada Senin (27/3), KALAMANTHANA sempat menghubungi SN. Kepada wartawan media ini, SN mengaku foto itu tidak benar dan hanya akal-akalan saja dari orang yang memeras dirinya.
SN pun berkisah dirinya mendapat ancaman pemerasan dari seseorang dengan meminta uang sebesar Rp5 juta. “Bila tidak dituruti, dia akan menyebar foto-foto tersebut,” ujar SN saat itu.
Postingan foto tak senonoh itu diunggah seorang pemilik akun Facebook Vha Ade ke dinding Facebook SN, wanita yang diduga berpose seronok itu. Dalam postingan itu, dilengkapi pula dengan keterangan status SN dengan tulisan Dinas Pendidikan Tamiang Layang dan bahkan dengan nomor telepon seluler segala.
Kontan saja, postingan tersebut menuai respons dan tanggapan banyak pengguna media sosial. Praktis, foto tak senonoh itu menghebohkan dunia maya.
Wartawan KALAMANTHANA yang mencoba mengkonfirmasi ke nomor telepon seluler tersebut, tidak berhasil mendapatkan informasi yang jelas. Saat ditelepon, tidak diangkat. Dikirimi pesan pendek (SMS), balasannya salah sambung.
Saat ditanya dengan salah satu staf di Diknas Tamiang Layang, dijawab bahwa foto yang beredar tersebut tidak bekerja di Kantor Diknas, namun merupakan pengajar disalah satu sekolah di Bartim.
KALAMANTHANA pada Rabu (29/03/2017) juga mencoba melakukan konfirmasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Nasional Barito Timur melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) dan Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun keduanya sedang tidak berada di kantor. (dni/afa)
Discussion about this post