KALAMANTHANA, Palangka Raya – Menari belasan orang? Biasa. Menari puluhan orang? Juga tidak aneh. Tapi, menari diikuti puluhan ribu orang dan digelar di 14 tempat yang terpisah puluhan bahkan ratusan kilometer? Ini baru bisa terjadi di Kalimantan Tengah.
Begitulah pergelaran tari Manasai yang digelar di 14 kabupaten/kota se-Bumi Tambun Bungai pada Jumat (31/3/2017). Pergelaran yang diselenggarakan dalam peringatan hari jadi ke-43 Korem 102 Panju Panjung ini pun dicatatkan pada Museum Rekor Indonesia (Muri).
“Belum pernah di dalam catatan rekor Muri dan catatan rekor-rekor yang lain, suatu tari dilakukan serentak di seluruh wilayah provinsi secara bersamaan. Dalam hal ini di Kalteng dilaksanakan di 14 kabupaten/kota dengan catatan sebanyak 79.243 penari,” kata Senior Manajer Rekor Muri, Yusuf Ngadri di Palangka Raya.
Pihaknya juga mencatatkan rekor yang dipecahkan masyarakat Kalteng ini sebagai pemecahan rekor dunia. “Sebelumnya tari Manasai juga pernah dilakukan di Kalteng dengan raihan rekor Indonesia karena berskala lebih kecil atau nasional. Namun untuk kali ini, berdasar skala yang dilakukan, kami memberikan catatan pemecahan rekor dunia,” katanya.
Di Kota Palangka Raya, tari Manasai dilaksanakan di kawasan Bundaran Besar. Berdasarkan pantauan, ribuan masyarakat di Kota Cantik ini antusias mengikuti acara yang dilaksanakan sekitar pukul 07.00 WIB ini.
Tak hanya para penari dan masyarakat umum, para siswa dari berbagai tingkat dan sekolah termasuk para mahasiswa pun turut ambil bagian dalam acara ini.
Dalam pelaksaaan pemecahan Rekor Muri salah satu tarian Dayak tersebut, turut hadir sejumlah pihak seperti Korem 102 Panju Panjung, Polda Kalteng, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Pemeintah Provinsi serta para tokoh agama dan tokoh adat.
Di bawah sinar mentari pagi, para peserta terihat antusias mengikuti proses pemecahan rekor yang berlangsung sekira 15 menit tersebut. “Sebenarnya cuaca hari ini cukup panas, tapi itu tidak masalah karena mengasyikkan. Meski acara dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB, kami tiba di sini sejak pukul 05.30 WIB,” kata Nadia, salah satu peserta tari yang berstatus siswa sekolah menengah atas di kota setempat.
Acara pemecahan rekor muri sendiri dilaksanakan dalam rangka puncak peringatan hari ulang tahun Korem 102 Panju Panjung ke-43. “Persiapan seluruh rangkaian peringatan HUT Korem termasuk pemecahan Rekor Muri ini kami laksanakan sekira dua bulan,” kata Danrem 102 PJG, Kolonel Arm M Naudi Nurdika. (llk)
Discussion about this post