KALAMANTHANA, Muara Teweh – Warga masyarakat Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara (Barut), khususnya warga Desa Linon Besi I dan Desa Linon Besi II resah. Apa pasal?
Ternyata ada oknum yang mengaku sebagai wartawan dari surat kabar mingguan (SKM) yang sering melaukan tindakan intimidasi hingga pemerasan terhadap warga. Bahkan kepala desa Linon Besi I dan II menjadi korban pemerasan oknum tersebut.
Arbani, Kepala Desa Linon Besi II, mengatakan, oknum berinisial Smd tersebut pernah meminta sejumlah uang kepadanya tanpa alasan yang jelas, bahkan sampai mengintimidasi. “Dia mengancam jika tidak diberi uang maka akan mempublikasikan kejanggalan proyek pembangunan jalan penghubung antar desa yang sedang dibangun. Kita tidak tahu apa-apa, Smd datang langsung minta uang. Katanya diperintah atasannya, biar nggak naik berita proyek pembangunan jalan yang menurutnya banyak kejanggalan,” katanya.
Pihaknya merasa sangat terganggu dalam menjalankan roda pemerintahan di desa karena ulah Smd yang sering berbuat onar, baik dengan aparatur desa, maupun dengan masyarakat setempat.
Selain Kades Linon Besi II, Edi, warga masyarakat Desa Linon Besi I juga mengatakan bahwa mereka merasa tidak nyaman dengan kehadiran seseorang yang mengaku wartawan, namun tidak berkontribusi dalam pembangunan, bahkan malah secara terang-terangan menghambat.
“Kami sebagai masyarakat berharap dengan adanya wartawan dapat mempercepat pembangunan di desa, bukan malah menghambat dan membuat huru-hara,” kata Edi.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Barut, Roby Cahyadi menanggapi dengan serius permasalahan tersebut. Dia mengatakan seorang wartawan harus menjunjung tinggi idealisme serta sepenuhnya menjalankan kode etik jurnalistik dalam profesinya sebagai wartawan.
“Fungsi dan tugas pokok seorang wartawan adalah mencerdaskan anak bangsa serta memberikan informasi yang mendidik, bukan sebagai momok untuk menakut-nakuti masyarakat, apalagi sampai memeras,” ujarnya.
Roby juga menambahkan, pihaknya tidak pernah menerima pemberitahuan dari media terkait tentang adanya wartawan SKM tersebut di wilayah Barut. Dengan adanya kejadian ini, masyarakat berharap agar pihak terkait bertindak tegas untuk menghentikan aksi wartawan abal-abal yang lebih sering memeras ketimbang menulis berita sehingga tercipta kondisi masyarakat yang nyaman dan kondusif. (atr)
Discussion about this post