KALAMANTHANA, Penajam – Groundbreaking pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)-Kota Balikpapan direncanakan berlangsung Agustus sebagai hadiah peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI.
“Pembangunan jembatan tersebut tidak ada masalah dan kemarin kita minta persetujuan Pertamina untuk memakai asetnya. Sempat melebar ke lain hal terkait ketinggian, tetapi itu sudah final, sesuai kajian dan yang memutuskan Kementerian Perhubungan,” kata Bupati PPU Yusran Aspar.
Ditegaskan Yusran, alasan bertambahnya ketinggian dari Pertamina tidak masuk logika karena tidak ada kapal besar yang dimaksud masuk ke Pelabuhan Semayang. Kapal besar berlabuh di Lawe-Lawe karena minyak mentah ditimbun di Lawe-Lawe. Pihak Pertamina akhirnya telah setuju.
“Saya telpon PT Waskita, paling lambat bulan Juli, tetapi saya mengatakan Agustus sebagai hadiah Proklamasi Kemerdekaan RI,” lanjutnya.
Perencanaan jembatan tersebut tidak ada perubahan. Awalnya kerja sama dengan ITS pra desain dan sudah melewati kajian dengan panjang jembatan sekitar 5,6 kilometer dengan dua jalur 6 lajur dan sejak awal dengan Kota Balikpapan tidak ada masalah dan target pembangunan sekitar 2,5 tahun.
“Ke depan itu meski saya tidak di sini lagi, kontrol masyarakat itu tetap jalan. Penajam ini dalam benak saya menjadi kota MICE, kota meeting, kota insentif, kota ekspedisi, serta kota konferensi. Makanya jalan dibikin lebar-lebar karena posisi kita di tengah-tengah dan kita tidak macet. Kegiatan berskala nasional maupun internasional bisa di Penajam,” tuturnya.
Meski dirinya ke depan sudah tidak di PPU lagi, tetapi ia ingin dalam benaknya tetap terwujud water front city, hotel dan tempat konferensi. Dari situlah penghasilan PPU. Tidak ada kota di Indonesia yang tidak macet. Bali, Batam, Jakarta, semuanya macet. Pelan-pelan obyek wisata di PPU bisa digarap,” tambahnya. (adv/humas-ppu/hr)
Discussion about this post