KALAMANTHANA, Penajam – Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar membuka acara Festival Mangrove Penajam dengan aksi seribu mangrove untuk negeri di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam, Kamis (13/4/2017). Festival akan berlangsung sampai Minggu (15/4).
Festival Mangrove Penajam digelar atas kerja sama pemerintah daerah dengan PT Chevron Indonesia. Pembukaan festival juga dihadiri Wakil Bupati Mustaqim MZ, anggota DPR RI Hj Kasriah, Dandim 0913/PPU Letkol Czi Dwi Imam Subaguo, Bapalitbangda Alimuddin, Kadis Kominfo Budi Santoso, Kadis Pariwisata PPU Tita Deritayati, Kadisdikpora Marjani, Kabag Humas Darmawan, serta TM Prod South Onshore Chevron IndoAsia Business Unit Wijayanto.
Bupati dalam kegiatan ini dengan tegas menyampaikan bahwa kawasan wisata hutan mangrove ini jangan dirusak ataupun merusak, dipelihara dan dikembangkan serta perlu kreativitas, inovasi agar daya tarik lebih meningkat.
“Yang perlu ditingkatkan di sini yakni tempat santai dan di laut ada dermaga sedikit bisa menyeberang ke Pulau Gusung. Perlu juga kapal boat yang ramah lingkungan,” kata Yusran.
Dikatakan Yusran ini juga bisa sampai ke Sungai Sesumpu karena di sana juga potensi habitat satwa di antaranya monyet,bekantan, tau buaya. “Di Sesumpu jauh lebih banyak satwa daripada disini. Mari kita jaga kawasan ini karena kadang-kadang ada yang usil dan tentu saja itu merusak. Khusus untuk manyasrakat jangan menambah tambak sampai ke pantai, cukup sudah itu,” lanjutnya.
Dia menambahkan areal ini pastinya akan diperluas, baik itu dengan anggaran APBD, APBD provinsi, APBN maupun CSR perusahaan. PPU sekarang sudah berubah. Dia mengajak masyarakat untuk tidak melihat PPU 10 tahun yang lalu, tapi justru PPU ke depan. PPU ke depan, katanya, adalah kota layak investasi, layak huni, dan layak wisata. “Banyak objek wisata yang ada di PPU, di antaranya wisata mangrove, wisata pantai, wisata diving, wisata goa, baik flora dan fauna,” pungkasnya.
Sementara itu TM Prod South Onshore Chevron IndoAsia Business Unit Wijayanto mengatakan festival ini sebagai tanda dimulainya gerakan kolektif pemeliharaan tanaman bakau di wilayah PPU. “Festival ini digagas untuk mempromosikan ekowisata mangrove di PPU termasuk mengkampanyekan pelestrian hutan mangrove,” katanya.
Ketua Panitia Ahmad Fitriady juga menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan saat ini saja tetapi berkelanjutan dengan dukungan swasta yang ikut mensupport penuh kegiatan yang juga melibatkan masyarakat, dunia pendidikan, LSM, ormas serta komunitas yang ada di Kabupaten PPU. (adv-kominfo-ppu/hr).
Discussion about this post