KALAMANTHANA, Penajam – Kabupaten Penajam Paser Utara bukanlah wilayah paling maju di Kalimantan Timur. Tapi, kenapa banyak politisi yang berebut ingin menjadi pemimpin di kabupaten berjulukan Benuo Taka ini?
Tahun depan, PPU bakal menggelar pilkada, serentak bersama banyak daerah lain. Melalui pilkada itulah, siapa pengganti Yusran Aspar, bupati yang tak bisa mencalonkan diri lagi setelah dua periode menjabat posisi orang nomor satu di PPU.
Menariknya, PPU kini menjadi magnet bagi banyak politisi. Dipastikan, Pilkada PPU 2018 akan berlangsung ramai, seru, memikat, dan –siapa tahu—diwarnai ketegangan politik.
Sedikitnya sudah dua nama yang 99 persen bakal bertarung pada Pilkada PPU mendatang. Keduanya adalah Andi Harahap dan Mustaqim MZ. Di level daerah, keduanya sudah mendapat restu dari partai politik masing-masing.
Andi Harahap yang pernah menjadi bupati PPU, kembali menjadi Ketua DPD II Partai Golkar PPU. Sebagaimana Rita Widyasari, Ketua DPD I Golkar Kaltim yang akan maju pada Pilkada Kaltim, Andi Harahap tampaknya takkan kesulitan mengantongi tiket Partai Golkar. Mustaqim yang kini menjabat wakil bupati, bahkan sudah mendapat rekomendasi dari DPD Partai Gerindra Kaltim melalui rakerda pekan lalu.
Di luar itu, masih ada nama-nama seperti Alimuddin dan Andi Hanura. Alimuddin adalah birokrat PPU yang pernah dianggap berhasil sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan kini menjabat Kepala Bappeda PPU. Sedangkan Andi Hanura –yang beda dengan namanya adalah kader Partai Demokrat –juga berniat maju.
Yang lebih menarik adalah posisi Bupati PPU tak hanya menarik bagi mereka yang kini memiliki KTP PPU, melainkan juga oleh politisi-politisi luar daerah. Sekadar menyebut nama, dua di antaranya adalah Abdul Gafur Masud dan Dayang Donna Walfiares Tania alias Donna Faroek.
Gafur Masud, meski berasal dari PPU, tapi sejatinya adalah warga Kota Balikpapan. Meski mengaku mendapat restu dari DPP Partai Demokrat, dia harus bersaing memperebutkan perahu partai besutan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Pasalnya, ada juga kader Demokrat lainnya yang juga mengincar perahu itu seperti Andi Hanura. Selain itu, Syahruddin M Noor, Ketua DPC Partai Demokrat PPU tentu saja tak bisa diabaikan.
Yang lebih menarik lagi adalah mencuatnya nama Donna Faroek. Dia adalah putri Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. “Insya Allah saya maju Pilkada PPU. Mohon doa dan dukungannya,” ujar Donna.
Donna tampaknya bakal menggunakan perahu Partai Nasdem. Maklum, ayahnya Awang Faroek, setelah meninggalkan Golkar, kini menjadi tokoh penting Nasdem di Kaltim.
Donna mengaku sedang menjajaki langkah koalisi. Tapi, koalisi itu sejatinya sudah disiapkan Nasdem PPU. Mereka sudah membentuk Koalisi Kerakyatan bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Hanura. (hr/myu)
Discussion about this post