KALAMANTHANA, Buntok – Ahirnya terungkap sudah penemuan mayat laki-laki yang mengapung di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito, tepatnya di Daerah Teluk Mahajandau, Kecamatan Jenamas, pada Rabu (12/4). Ternyata bukan korban kelotok tenggelam, melainkan dibunuh.
Mayat laki laki tersebut diketahui bernama Bahrul Ilmi (18) salah seorang warga Desa Kalanis yang ada di wilayah Kecamatan Dusun Hilir.
Kapolres Barsel, AKBP Yussak Angga kepada KALAMANTHANA, Selasa (18/4/2017) menyatakan Bahrul Ilmi adalah korban pembunuhan. “Sebenarnya ini adalah korban pembunuhan,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sesosok mayat laki laki yang ditemukan mengapung dengan kondisi mengenaskan tersebut yang bagian wajahnya hanya tersisa tengkorak. Kemudian terdapat tulang dada yang telah patah.
“Mayat tersebut ditemukan warga bernama Udin dan Robin. Saat itu keduanya melintas di dekat tempat kejadian perkara dengan menggunakan kelotok cis seusai memotong rotan,” ujar Kapolres melalui Kasat Reskrim AKP Tommy Palayukan, Kamis (13/4).
Saat melintas di TKP pada Rabu (12/4) menjelang sore, Robin dan Udin melihat sebuah benda mengapung seperti mayat. Setelah didekati, ternyata memang benar mayat tersebut mengapung. Saat itu, kedua saksi juga menyaksikan tulang belulang mayat sudah keluar.
“Kondisi mayat pada saat ditemukan dalam keadaan telentang dengan bentuk mayat sudah tidak bisa dikenali lagi. Bagian wajah hancur, sisa tengkorak, bagian dada terdapat tulang yg patah yaitu tulang iga depan kanan,” ungkapnya.
Ia menenerangkan, saat ditemukan mayat masih menggunakan celana training warna biru tua, bertuliskan my trip my advanture dan menggunakan gelang warna silver pada tangan kanannya. Kedua warga tersebut langsung melaporkannya ke pihak polsek setempat dan langsung dievakuasi.
“Saat ini mayat korban sedang dibawa menuju kerumah sakit Jaraga Sasameh Buntok untuk dilakukan otopsi agar mengetahui penyebab kematiannya,” tambahnya.
Belakangan diketahui mayat tersebut adalah Bahrul Ilmi, seorang warga Desa Kelanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan.
Hasil informasi yang dihimpun KALAMANTHANA di lapangan, korban ternyata sudah menghilang sejak tiga minggu yang lalu. Korban terakhir diketahui berangkat dari Desa Kelanis menuju Kelurahan Mangkatip, dengan menggunakan kelotok/perahu mesin yang berukuran kecil pada malam hari itu.
Selanjutnya diduga, pada saat dalam perjalanan itu, kelotok yang ditumpangi korban terbalik, hingga menyebabkan korban menghilang di DAS Barito. Akhirnya ditemukan sudah menjadi tulang belulang.
Syarifah salah satu warga kepada KALAMANTHANA via telepon mengatakan, korban Bahrul ditemukan oleh warga setelah tiga minggu menghilang. “Korban ditemukan mengapung dan dalam kondisi tidak utuh,” ujarnya. (fik)
Discussion about this post