KALAMANTHANA, Penajam – Progres bantuan keuangan Provinsi Kalimantan Timur pada Tahun Anggaran 2016 jumlahnya sekitar Rp56 miliar, tapi yang terealisasi hanya sekitar Rp35 miliar.
Tahun ini, karena keuangan provinsi juga merosot, tentunya membawa dampak pada bantuan provinsi yang juga merosot terhadap Kabupten Penajam Paser Utara (PPU), dari Rp30 milar menjadi Rp17 miliar.
Hal ini diungkap Asisten II Setkab PPU Ahmad Usman didampingi jajaran Pemkab PPU saat menerima kunjungan kerja anggota Komisi Gabungan DPRD Provinsi Kaltim di Kabupaten PPU sekaligus melaksanakan rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan bantuan keuangan Provinsi Kaltim Tahun Anggran 2016 terhadap Kabupaten PPU di Penajam, Jumat (28/4).
“Ini barangkali merupakan angka yang paling kecil bagi Kabupaten PPU dari bantuan keuangan untuk 10 kabupten/kota di Kaltim, hanya Rp17 miliar tahun ini untuk PPU, sedangkan realisasinya hanya berkisar 30 persen,” terang Usman.
“Kita menyatakan dukungan politis terhadap para Anggota DPRD Provinsi Kaltim dari dapil PPU dan Paser, karena sejak pemilihan caleg dari dearah ini terpilih tujuh orang mewakili PPU-Paser dan hebatnya berkeadilan karena hampir semua partai hanya masing-masing satu perwakilan, jadi ada 7 perwakilan, Paser 5 dan 2 PPU,” katanya.
Terkait dengan ini, kata dia, perlu disampaikan program-program yang pada saat ini menjadi harapan masyarakat PPU dirincikan oleh Bappeda Kabupaten PPU. Program utama yang dihadapi saat ini ialah jalan provinsi antara Petung dan Kilometer 38 arah Samarinda, di posisi sekitar Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam, lubangnya dalam sekali dan banyak sekali kendaraan yang terjatuh.
Dari Sepaku sampai Semoi dan Bumi Harapan sudah agak baik, tetapi yang paling parah sekarang ini adalah posisi Kelurahan Rikoh. Banyak kendaraan yang terguling dan pengendara sepeda motor yang terjatuh karena memang kondisi jalanannya rusak parah, hampir tidak bisa dilewati. Ini disebutnya kondisi yang memang belum mendapatkan perhatian pemerintah provinsi.
Terkait pembangunan Jembatan Pulau Balang penghubung antara Balikpapan-Penajam, sisi Penajam pada jalan pendekatnya sudah hampir selesai dan hingga saat ini masih dikerjakan. Diperkirakan 2018 sudah selesai dan akses pendekat ini juga perlu dana sebagian sudah dibayar. Untuk pembebasan lahan arah Rikoh maupun arah ke Buluminung sebagaian belum dibayar diharapkan akan dibicarakan dengan pihak provinsi sehingga persoalan jalan dan jembatan itu akan segera tersambung.
“Kami sampaikan hal yang menarik juga dari Kabuten PPU yaitu potensi wisata pantai dan mangrove di sekitar Tanjung Jumlai dan itu merupakan hal yang luar biasa sekali, perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang penting,” tandasnya.
Rombongan Komisi Gabungan DPRD Kaltim dipimpin Azhar Bahrudin dari Fraksi PPP yang juga anggota Komisi I, disertai antara lain Hj Sandra Puspa Dewi komisi II, Muspandi Sekretaris komisi II, Martin anggota Komisi IV, Hermanto Kewot Praksi PDIP Anggota Komisi IV, Sokhib Anggota Komisi IV, dan Yosep Ketua Komisi I Fraksi Gerindra.
Azhar Bahrudin mengatakan, kunjungan kerja komisi gabungan ditugaskan oleh ketua DPRD Provinsi Kaltim untuk melaksanakan kunjungan kerja ke kabupaten/kota yang kebetulan sebagai penerima bantuan, baik itu bantuan keuangan maupaun bantuan fisik dari Provinsi Kaltim.
“Salah satu maksud dan tujuan kami ke sini melaksanakan agenda utama dari rapat komisi. Selain bersilaturrahim, kami juga dalam rangka untuk memonitoring penggunaan dana sekaligus mengevaluasi serta ingin mengetahui kendala-kendala yang ada di lapangan. Terkait dengan realisasi bantuan provinsi yang mungkin ada yang bisa terserap dan ada pula yang tidak bisa terserap, inilah yang ingin kita ketahui dan pahami bersama supaya nanti ke depan bisa lebih baik lagi situasi dan kondisi APBD kita,” ujarnya.
Soal kecilnya bantuan Pemprov Kaltim untuk PPU, ia menganggap itu wajar saja kerena merupakan kabupaten yang masih baru, dengan kecamatan yang jumlahnya sedikit. Jika mendapakan bantuan yang lebih besar itu akan terasa aneh, namun jika dilihat pembangunan di Kabuten PPU sangat luar biasa.
“Kami saksikan itu karena kami hampir seminggu sekali lalu lalang di Kabupaten PPU ini. Apalagi menghadapi pelakasanaan MTQ tingkat Provinsi Kaltim ini tentu Kabuten PPU sangat sibuk berbenah diri. Intinya adalah bagaimana kami ingin menyerap dan ingin mengetahui serta memahami tentang kendala-kendala terhadap bantuan yang dikucurkan kepada Kabupaten PPU ini dan kunjungan ini sifatnya hanya monitoring dan evaluasi, tidak ada hal-hal yang sangat mendasar untuk kita ketahui di sini. Mudah-mudahan dengan kita mengetahui serapan-serapannya dan kendala-kendalanya kita bisa urun rembuk untuk memperbaiki bersama,” tutupnya. (adv/humas-ppu/hr)
Discussion about this post