KALAMANTHANA,Muara Teweh – Samsul Bahri jadi orang pertama yang menikam Syawal alias Daya (50). Perintah menghabisi guru salah satu sekolah dasar (SD) di Muara Teweh itu datang dari Hidayatullah melalui pesan pendek (SMS) mengerikan.
Didampingi Kasat Reskrim AKP Benito Herleandra, Kapolres Barito Utara, AKBP Tato Pamungkas mengungkap hasil penyidikan awal kasus pembunuhan yang menggemparkan Barito Utara ini, termasuk soal SMS itu. Adalah Hidayatullah alias Dayat, remaja yang disebut-sebut memiliki “hubungan khusus” dengan Syawal ini sebagai pemberi perintah.
Menurut hasil penyidikan, tiga orang tersebut baru saja pulang dari menghadiri sebuah acara dangdutan di Desa Jingah. Di ajang dangdutan ini, seperti diungkapkan sahabat Syamsul, seorang pemilik salon, api cemburu membakar Syawal dan Dayat kemungkinan karena terpikat penyanyi dangdut hingga memberikan saweran.
Ketiganya pulang berboncengan tiga menggunakan sepeda motor Vario. Rupanya, persoalan di arena dangdut itu diduga kuat masih terbawa-bawa. Terlebih, sebelum mendatangi arena dangdut itu, ketiganya disebut-sebut terlebih dulu menenggak minuman keras hingga mabuk.
Di pertengahan jalan, tepatnya di Jalan Haji Koyem, Dayat pun mengirim SMS kepada Samsul. Isinya sederhana, lugas, dan mengerikan. “Tusuk saja bencong itu,” pesannya melalui SMS. Samsul pun membalas dengan pesan singkat: “OK sip.”
Dan, penusukan itu pun terjadi. Samsul menikam Syawal dengan badik hingga korban terjatuh. Sempat Syawal melarikan diri, tapi jatuh lagi. Kali ini giliran Dayat yang menghujaninya dengan beberapa kali tikaman.
Jasad korban oleh pelaku telah dibuang ke dalam jurang. Jasad itulah yang kemudian ditemukan warga yang langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Barito Utara.
Aparat Buser Polres Barut pun cepat melakukan olah TKP dan mengidentifikasi korban dan mengetahui identitas para pelaku. Kedua pelaku malam itu juga langsung dilakukan pengejaran dan berhasil diamankan setelah sempat melarikan diri. Kedua pelaku tertangkap di jalan Negara arah Banjarmasin.
“Jenazah korban setelah dilakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh sudah dibawa untuk dimakamkan di Desa Batu Raya Kecamatan Gunung Timang,” ujar Kapolres Barito Utara, AKBP Tato Pamungkas melalui Kasat Reskrim AKP Benito Herleandra, Minggu (30/4/2017).
Berdasarkan hasil visum et repertum (VeR), kata Benito, kepala korban sebelah kiri luka lecet, leher sebelah kiri luka tusuk. Selain itu dada bagian tengah ada 10 tusukan dengan diameter 1,5 kali 0,5 sentimeter.
Di samping itu, di tubuh korban terdapat luka lecet di bagian perut sebelah kanan, luka lecet di siku sebelah kanan, luka lecet kaki kanan ada tiga, luka tusuk di bahu kanan dengan sembilan tusukan dan pergelangan kaki kanan luka lecet.
Jasad Syawal ditemukan di Jalan Haji Koyem, Kelurahan Jingah, Kecamatan Teweh Baru, Barito Utara. Syawal sendiri adalah warga Wonorejo, Muara Teweh.
“Korban ditemukan di dalam jurang sedalam 10 meter di Jalan Haji Koyem, Kelurahan Jingah, Kecamatan Teweh Baru,” kata seorang warga Muara Teweh, Sigit, Minggu (30/4/2017).
Korban pembunuhan berpenampilan seperti waria tersebut ditemukan pada Sabtu (29/4) sekitar pukul 22.30 WIB dan di sekitar lokasi kejadian warga menemukan sepeda motor, HP, sandal, kopiah haji dan kaos. Di lokasi juga ditemukan bercak darah berceceran. Belum diketahui barang-barang tersebut milik pelaku atau korban.
Hanya sekitar lima jam setelah peristiwa terjadi, aparat Rekrim Polres Barut berhasil menangkap dua tersangka pelaku pembunuhan. Keduanya adalah Hidayatullah Saleh alias Dayat dan Samsul Bahri alias Samsul.
Kedua tersangka pelaku pembunuhan itu kini sudah diamankan aparat Polres Barut. Dayat (18) adalah warga Desa Luwe Hulu, Kecamatan Lahei Barat. Pelaku ditangkap polisi di kawasan Desa Kandui, Kecamatan Gunung Timang.
“Saat ini dua pelaku sudah diamankan petugas dan kini sedang dalam perjalanan dibawa ke Mapolres Barito Utara. Motif pembunuhan ini masih belum diketahui,” ujar Benito. (atr)
Discussion about this post