KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Gara-gara dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) belum cair, SMK 1 Kapuas menjadi banyak utang. Tak hanya utang operasional berupa tagihan listrik, PDAM, dan pembayaran jaringan internet, melainkan juga honor bagi 15 orang tenaga didik.
Tidak hanya itu, SMK 1 Kapuas juga harus membayar utang kertas selama kegiatan ulangan sekolah dilakukan. Hal ini membuat kepala sekolah SMK1 Kapuas, During A Sangen, pusing tujuh keliling karena banyaknya utang yang harus dibayarnya.
“Jujur saja, saya saat ini pusing tujuh keliling karena banyak sekali utang yang harus saya bayarkan seperti bayar uang kertas selama kegaiatan ulangan sekolah berlangsung, listrik, PDAM dan jaringan internet serta gaji tenaga honorer,” ungkap During, Rabu (3/5) di Kuala Kapuas.
Dikatakan jumlah utang yang hasrus dibayarnya tidak sedikit jumlahnya. Bayangkan saja, honor untuk 15 tenaga hoorer saja selama lima bulan, listrik lima bulan dan PDAM juga lima bulan, tentunya jumlahnya cukup signifikan.
Diakuinya semenjak dana BOS dikelola oleh pemerintah provinsi, kebutuhan akan keuangan menjadi tersendat karena lambatnya cair dana BOS tersebut. Apalagi sekarang BOS daerah sudah tidak ada lagi dan hanya tinggal BOS pusat saja menyebabkan keuangan sekolah menjadi lebih menipis.
Salah seorang petugas pengamanan di SMK 1 Kapuas mengaku sejak beberpa bulan terkahir dirinya belum menerima gaji sepeserpun, sementara kebutuhan rumah tagga banyak yang harus dipenuhi.
“Saya sendiri belum tahu kapan honor kami akan dibayarkan. Katanya sih menunggu dana BOS cair, tapi nggak tahu kapan akan cair,” ujar H Sadi.
Dirinya sangat berharap honornya dapat segera dibayarkan mengingat utang sudah banyak dan harus segera dibayar sebab pemilik warung sudah mulai terlihat cemberut. (nad)
Discussion about this post