KALAMANTHANA, Palangka Raya – Yustina Istimati, anggota DPRD Kalimantan Tengah, tiba-tiba kaget. Akun Blackberry Messenger miliknya tiba-tiba beralih tangan. Ada hacker usil?
Legislator dari Dapil III yang meliputi Kobar, Lamandau, dan Sukamara itu mendapat konfirmasi, kalau orang-orang terdekat serta rekan lainnya dihubungi oleh BBM yang notabene menggunakan nama serta profil dirinya itu. Tujuannya adalah meminjam uang dengan nominal yang cukup besar, yaitu sekitar Rp5 juta hingga Rp10 juta.
Yustina sendiri tidak merasa menggunakan BBM itu untuk hal semacam itu. Apalagi dirinya sehari-hari terbiasa dengan penggunaan WA yang dianggap lebih fleksibel.
Dari hasil konfirmasi itu barulah sadar, bahwa dirinya menjadi korban kejahatan virtual. Akun BBM-nya diretas dan digunakan orang lain untuk berbuat kriminal dengan dalih pinjam uang.
Ironisnya kejahatan itu berbuah korban lain, di mana ada salah seorang rekan mengaku mentransfer uang dengan nominal yang sudah disetujui, ke rekening yang dikirim melalui BBM tersebut. “Teman saya itu percaya saja, karena BBM itu memang akun yang saya gunakan sebelum diretas,” ujarnya di Palangka Raya, Kamis (4/5/2017).
Namun beberapa orang lain yang kenal dengan gaya komunikasi dirinya, segera melakukan konfirmasi langsung via telepon. Ya, penipuan semacam ini sangat jarang terjadi. BBM yang memiliki sistem keamanan ketat, ternyata bisa dijebol dengan konsep peretasan. Menyangkut itu dirinya mengimbau, agar masyarakat waspada terhadap modus baru tersebut.
Media yang digunakan untuk melakukan kejahatan menipu, tidak lagi sekadar SMS biasa atau FB saja, namun sudah menjangkau instrument komunikasi, yang sudah cukup canggih dan dapat dikatakan aman. “Jangan sampai terjadi pada masyarakat, karena modus yang terbilang baru ini, memanfaatkan ketokohan dengan tujuan orang akan percaya,” ucapnya.
Wanita yang dikenal ramah dengan masyarakat dan rekannya itu mengakui, dirinya merasa sangat dirugikan. Apalagi akun yang digunakan dirinya pribadi, sudah tidak ada lagi. Ketika disinggung apakah dirinya akan melaporkan ke kepolisian, Yustina mengaku akan berpikir dulu, sembari menunggu perkembangan selanjutnya.
Yang pasti, ujarnya, dirinya akan menginformasikan kejadian itu agar diketahui masyarakat secara luas. Harapannya jangan sampai kejahatan semacam itu, terjadi lagi dilingkup publik. (ik)
Discussion about this post