KALAMANTHANA, Muara Teweh – Tak ada yang tahu kapan maut akan menjemput. Juga tak ada yang tahu melalui siapa maut datang. Pasangan suami-istri Eko dan Muti Lestari ditakdirkan didatangi maut melalui kerabatnya sendiri, Santo.
Ya, Santo, sang pengemudi truk yang menyebabkan Eko (31) dan Muti (26) tewas akibat kecelakaan di jalur maut Muara Teweh-Puruk Cahu, ternyata, bukan orang asing bagi mereka. Menurut Kepala Desa Beringin Raya, Iga Saputra, Santo memiliki ikatan keluarga dengan korban.
Menurut Iga, pasangan suami-istri ini datang menuju Muara Teweh untuk mengurus pekerjaan Eko di ibu kota pemerintahan Kabupaten Barito Utara itu. Tetapi, belum sampai di Muara Teweh, tepatnya di kisaran kilometer 17, mereka tertabrak.
“Mereka tertabrak truk yang membawa muatan batu split. Truk itu dikemudikan oleh Santo yang masih ada ikatan keluarga dengan korban,” ujar Iga. Sang Kepala Desa Beringin Raya ini pun memiliki ikatan keluarga dengan Muti Lestari, istri Eko.
Seperti diketahui, kecelakaan maut tersebut membuat Eko dan Muti Lestari, warga Desa Rahayu II, tewas. Eko meninggal di lokasi kejadian, sementara istrinya meregang nyawa saat berada dalam perawatan di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Barito Utara.
Kecelakaan tragis itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Baik Eko maupun Muti adalah warga desa eks transmigrasi asal Pulau Jawa. Keduanya, saat itu, mengendarai sepeda motor Supra X 125 dengan nomor polisi KH 3434 EK dari arah jalur Puruk Cahu menuju Muara Teweh. Keduanya menjadi korban tabrakan dengan truk dengan nomor polisi KH 9007 EM bermuatan batu split yang dikemudikan Santo dari arah berlawanan, yakni Muara Teweh-Puruk Cahu.
Saat itu, truk melintas di jalan turunan, yang kemudian menandaki tanjakan dan langsung menikung ke sebelah kanan di kilometer 17. Tiba-tiba datang Eko yang berboncengan dengan istrinya dari arah berlawanan, hingga kecelakaan maut tersebut tak terhindari.
Korban Eko meninggal di tempat kejadian, diduga terlindas truk, sedangkan istrinya Lestari sempat dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Muara Teweh untuk mendapat pertolongan dari para tenaga medis. Namun karena luka yang dialami parah, akhirnya korban pun menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.
Kasus kecelakaan lalu lintas ini ditangani Satlantas Polres Barito Utara. Berdasarkan informasi yang bersumber dari pihak kepolisian dalam kecelakaan tersebut, kendaraan yang dikemudikan korban sempat terseret oleh truk sekitar kurang lebih 20 meter. (atr)
Discussion about this post