KALAMANTHANA, Muara Teweh – Baru sebulan keluar dari Rumah Sakit Jiwa di Banjarmasin, seorang pria Muara Teweh mengamuk. Tak tanggung-tanggung, Hendra alias Utuh (35), mengamuk menebas Kanit Reskrim Polsek Teweh Tengah, Aiptu Muhadi hingga luka di bagian telinganya.
Begitulah peristiwa yang terjadi di Masjid Baiturahman, Kelurahan Jingah, Kecamatan Teweh Baru, Barito Utara, Minggu (21/5). Aksi brutal Hendra, warga Jalan Trinsing, Komplek Eks Sosial di Kelurahan Jingah itu, baru bisa dihentikan setelah timah panas menembus kakinya.
Sebelum di masjid, pria yang memiliki riwayat gangguan kejiwaan ini mengamuk di rumahnya. Rupanya, tak hanya itu, dia pun melakkan hal serupa di Masjid Baiturahman.
Saat itu ada anggota polisi, Aiptu Muhadi hendak salat zuhur dan sejumlah warga lainnya. Sambil menenteng parang terhunus, pria yang baru sebulan bebas dari Rumah Sakit Jiwa di Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini memasuki masjid dan menantang setiap orang yang dijumpainya. Bahkan, salah satu ustad yang berada di masjid menjadi sasaran kemarahannya.
“Tiba-tiba dia masuk ke masjid membawa parang sambil marah-marah. Padahal sebelumnya sekitar pukul 10.00 WIB sempat minta dibukakan pintu masjid untuk salat dua rakaat,” kata Sigit, warga setempat.
Melihat kondisi itu, beberapa warga memilih kabur dan melapor ke polsek dan polres. Salah satu petugas kepolisian, yakni Aiptu Muhadi mencoba meredam kemarahan Hendra. Pria yang bertugas sebaga Kanit Reskrim Polsek Teweh Tengah ini mencoba bernegosiasi agar Hendra menjatuhkan parangnya dan kembali ke rumah.
Hendra tak menggubris permintaan Muhadi. Dia mengayunkan parang ke arah Muhadi. Beruntung, Muhadi cepat menghindar. Namun, tebasan Hendra sempat mengenai telinga kiri Muhadi yang akhirnya bercucuran darah.
Petugas kepolisian yang datang ke lokasi coba untuk membujuk Hendra dan memberi peringatan agar Hendra menyerah. Tapi, Hendra tetap bersikukuh memegang parang dan menantang polisi. Akhirnya, tindakan tegas dilakukan oleh pihak kepolisian.
Sebuah peluru bersarang di kaki kiri Hendra hingga membuatnya roboh dan menyerah. Sebelum menjadi sasaran amukan warga, Hendra lalu diamankan dan dibawa ke RSUD Muara Teweh untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru.
Kapolres Barito Utara, AKBP Tato Pamungkas Suyono mengakui tindakan tegas yang dilakukan oleh kepolisian sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Pasalnya, pelaku mengancam keselamatan warga lain dan salah satu petugas telah menjadi korban.
“Terpaksa kita lumpuhkan karena melukai petugas dan mengancam warga lainnya,” kata Tato. (atr)
Discussion about this post