KALAMANTHANA, Sampit – Gubernur Sugianto Sabran menilai APBD Kalimantan Tengah selayaknya Rp7 triliun dengan sumber PAD mencapai Rp3-5 triliun. Jika tidak bisa meningkatkan PAD, dia mengaku siap mundur.
Pernyataan tegas dan penuh risiko itu disampaikan Sugianto saat perayaan hari ulang tahun ke-60 Provinsi Kalteng di Sampit, Kotawaringin Timur, Selasa (23/5/2017).
Sugianto punya alasan sendiri menentukan target tersebut. Pasalnya, berdasarkan perhitungan, potensi pendapatan asli daerah (PAD) Kalteng sangat besar, yakni dari sektor galian C dan minyak Rp2 T, CPO Rp1 T, batu bara Rp700-Rp900 M. “APBD Kalteng selayaknya Rp7 T. Apabila tidak dapat ditingkatkan, saya bersedia mundur,” ujar Sugianto.
Sugianto, melihat sumber daya alam yang melimpah, seharusnya tidak ada pengangguran dan kemiskinan di Kalimantan Tengah. Namun yang terjadi, banyak potensi pendapatan yang hilang sehingga hasil alam provinsi ini belum sepenuhnya dirasakan masyarakat.
Saat ini APBD Kalimantan Tengah Rp4,08 triliun dengan pendapatan asli daerah Rp1,2 triliun. Sugianto bertekad terus meningkatkan APBD, setidaknya bisa mencapai Rp7 triliun.
Berbagai langkah akan ditempuh untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Razia galian C akan dilakukan karena selama ini banyak yang ilegal sehingga potensi pendapatan hilang. Ribuan ton pasir zirkon yang dibawa ke luar daerah harus bayar royalti kepada Kalimantan Tengah.
Pungutan minyak kelapa sawit juga segera diberlakukan dengan satu pintu di pemerintah provinsi dan nantinya 70 persen hasilnya dikembalikan ke kabupaten/kota penghasil. Sugianto menargetkan pemasukan Rp1 triliun dari sektor ini.
Pemasukan dari sektor pertambangan juga akan dioptimalkan. Sugianto menargetkan pendapatan antara Rp700 miliar sampai Rp900 miliar dari sektor batu bara.
“Di sektor bahan bakar minyak, kebocorannya juga cukup besar, yakni 70 sampai 80 persen. Sudah saya hitung dengan Kapolda, kita bisa dapatkan sekitar Rp1,3 triliun kalau pengusaha minyak di daerah Timur dan Tengah bayar pajak sesuai aturan. Kalau daerah Barat di sungai dan lautnya kita tutup untuk menjaring pajak minyak, kemungkinan bisa dapat Rp2 triliun. Makanya saya minta kita jangan ragu merazia yang ilegal,” tegas Sugianto.
Sugianto juga menyorot lambannya pembangunan Kalteng yang memiliki luas wilayah 15,5 juta hektare dan 2,6 juta penduduk. Apalagi saat ini Provinsi Kalteng sedang merencanakan pemekaran kabupaten di Kotawaringin Timur dan Kapuas. Guna mengatasi kelambanan, semua bupati dan walikota diminta kreatif menggali sumber PAD demi kesejahteraan masyarakat Kalteng sesuai dengan visi dan misi visi gubernur yaitu Kalteng Maju Mandiri untuk segenap masyarakat Kalteng menuju Kalteng berakhlak, bermartabat, elok, religius, kuat, aman, dan harmonis.
Menurut Sugianto, dengan PAD yang memadai, pemerintah dapat membangun infrastruktur , pendidikan, kesehatan, dan insentif kepada paramedis. “Saya akan memangkas urusan birokrasi. Ijin galian C selesai cukup dalam waktu 7-10 hari,” katanya.
Pada bagian lain sambutannya, Sugianto meminta generasi yang akan datang menghindari bahaya narkoba. Khusus kepada pihak kepolisian supaya tidak segan menindak para pengedar dan pengguna narkoba. “Saya juga menitip pesan, agar kita semua terus menjaga kebersamaan dan tidak ikut-ikutan dengan provinsi lain yang ribut. Bila ada ormas dan kelompok masyarakat yang mencoba mengganggu keamanan Kalteng, maka kita jangan jangan ragu membubarkan ormas tersebut,” tegas Sugianto. (tnm/mki)
Discussion about this post