KALAMANTHANA, Muara Teweh – Darah kembali membasahi bumi Iya Mulik Bengkang Turan. Kali ini dari tubuh Takda (62) dan Tapit (28). Keduanya meninggal dunia di Desa Batu Raya II, Kecamatan Gunung Timang.
Keduanya meninggal dunia setelah terjadi pembunuhan atau penganiayaan berat. Takda, ironisnya, diduga justru jadi korban keganasan Tapit.
Melalui Kasat Reskrim AKP Benito Harleandra, Kapolres Barito Utara AKBP Tato Pamungkas membenarkan peristiwa memilukan itu. “Kedua korban meninggal dunia di lokasi kejadian,” sebutnya, Rabu (31/5/2017).
Kejadian itu berawal korban Tapit sekaligus tersangka yang meninggal dunia, sedang berada di kamar dengan menggunakan baju kaos dan celana pendek. Sementara seorang warga bernama Sartiyem ingin membersihkan beras ke dalam rumah milik Kepala Desa Batu Raya II, Erlik Mulus yang juga istri Kades itu ibu angkat Tapit.
Saat itu tiba-tiba Sartiyem dipeluk dari belakang oleh Tapit yang membuat Sartiyem tersinggung dan langsung menampar pelaku di bagian pipi. Sartiyem keluar dari rumah dengan memanggil istri kepala desa sambil mengatakan “Bu..Bu…Bu” dan dijawab istri Kades, jangan masuk si Tapit sedang gila.
Sartiyem kembali ke rumah miliknya namum beberapa saat kemudian dia mendengar suara istri Kades berteriak minta tolong. Mendengar suara tersebut korban Takda (penghulu adat desa Batu Raya) keluar dari rumah miliknya dan ingin membantu istri kades dengan membawa sebuah golok.
Sartiyem merupakan menantu dari korban Takda. Dia melihat mertuanya sudah tergeletak di belakang rumah milik istri Kades dalam keadaan luka di leher dan melihat Tapit memegang sebuah golok di tangannya .
“Sartiyem tidak berani mendatangi korban dan kembali ke rumahnya sambil meminta tolong kepada pihak keluarganya yang melaporkan bahwa mertuanya Takda telah dibunuh Tapit,” kata Kasat Reskrim.
Sartiyem kembali ke tempat kejadian peristiwa (TKP) dan pelaku Tapit sudah tidak ada lagi di lokasi tersebut dan dia menolong Takda untuk dibawa ke rumahnya. Setelah kejadian tersebut pelaku melarikan diri, namun terjadi perkelahian yang mengakibatkan Tapit meninggal dunia di depan rumah Sartiyem dalam keadaan tersungkur di parit dan luka tusuk hampir di seluruh tubuh korban serta sepeda motor yang roboh. (atr)
Discussion about this post