KALAMANTANA.Muara Teweh – Sudah lebih dari 730 hari kalender. Sudah lebih dari dua tahun. Tapi, proyek multiyears peningkatan jalan Desa Sei Rahayu II hingga Desa Datai Nirui, entah kapan selesainya. Masyarakat pun bertanya-tanya.
Dua tahun bukanlah waktu yang pendek. Tapi, proyek tahun jamak itu belum juga tuntas. Pihak yang diserahkan tugas mengerjakan proyek tersebut malah tidak mampu menyelesaikan pengaspalan maupun pemasangan rigit jalan secara keseluruhan.
Kepala Desa Datai Nirui Rasuan mengatakan semua warga juga melihat sendiri kondisi jalan tersebut. Seharusnya dengan sumber dana APBD Kabupaten Barut selama dua tahun anggaran, yakni 2014-2016 berjumlah Rp25,8 miliar lebih ini, semestinya jalan ini sudah bisa dimanfaatkan.
“Warga dari beberapa desa sudah pasti dapat kenyamanan akses jalan yang beraspal dan tidak licin pada saat turun hujan. Apalagi panjangnya jalan yang dikerjakan hanya 13 km,” ujar Rasuan.
Warga ataupun pengguna jalan juga menyayangkan proyek multiyears tersebut tidak sesuai dengan jangka waktu sesuai kontrak 931/278/DPA-SKPD/BM-DISPU/2014 dimulai sejak tanggal 26 Agustus 2014. Tetapi faktanya yang sudah diaspal hanya 6 km saja, itu pun ada beberapa titik yang sudah mengalami kerusakan serius.
Ditambahkan Rasuan, PT Tirta Dhea Addonnics Pratama yang berpusat di Jakarta ini sebagai pemenang tender dinilai tidak profesional dalam bekerja, hingga plang peringatan pun tidak dipasang dan menyebabkan warga pengguna jalan banyak yang terjatuh karena beberapa alat berat mengaspal di ruas jalan Desa Sei Rahayu II.
“Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Kabupaten Barito Utara harus bertindak dan melihat hasil pekerjaan itu,” tegas Rasuan. (atr)
Discussion about this post