KALAMANTHANA, Muara Teweh – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mendata, hingga Minggu (4/6/2017) tercatat tujuh kecamatan diterjang banjir yang menyebabkan 3.018 rumah warga terendam air.
Kepala BPBD Kabupaten Barut Taufik mengatakan, tujuh kecamatan yang terkena banjir yaitu Kecamatan Lahei Barat, Lahei, Teweh Tengah, Teweh Selatan, Teweh Baru, Montallat, dan Kecamatan Gunung Timang. Enam kecamatan tersebut berada di tepi Sungai Barito, kecuali Kecamatan Gunung Timang yang berada di tepian Sungai Montallat.
Taufik menambahkan, data yang diterima masih bersifat sementara dan dapat berubah, karena masih ada desa yang belum mengirimkan informasinya kepada BPBD Barut. Selain rumah, tercatat pula jalan, sarana publik, fasilitas umum, lahan pertanian, dan kebun warga tergenang banjir.
Berdasarkan data BPBD Barut, rata-rata ketinggian banjir mencapai 50 cm dengan ketinggian maksimum 120 cm di Kelurahan Montallat, Kecamatan Montallat. Ketinggian air diprediksi dapat meningkat, karena ramalan cuaca BMKG Pusat dan Provinsi Kalteng, hujan masih berpotensi turun hingga hari Minggu di wilayah Kabupaten Barut dan Murung Raya.
Menurut Taufik, Pemkab Barut menetapkan status tanggap bencana banjir dan tanah longsor terhitung sejak 2-19 Juni 2017. Pemantauan dan monitoring wilayah terdampak bencana dilakukan camat dan aparat masing-masing wilayah. “Bupati Barut langsung mengecek kondisi warga di Kecamatan Lahei dan Teweh Baru,” ujarnya.
Pemkab Barut menyerahkan bantuan berupa satu ton beras, 100 dus mie instan, 1.680 bungkus makanan pendamping MP ASI untuk balita, serta obat-obatan untuk mengantisipasi diare, ISPA, gatal-gatal, dan pencegah jamur. (mki)
Discussion about this post