KALAMANTHANA, Buntok – Teka-teki menghilangnya Ariman (60), seorang pria asal Tabak Kanilan, Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan, akhirnya terjawab juga. Dia ditemukan tak bernyawa di Sungai Ayuh.
“Jenazahnya ditemukan mengapung di tumpukan sampah di Sungai Ayuh pada Minggu (4/6) sekitar pukul 18.35 WIB,” ujar Kepala Desa Kayumban, Isa Koswoyo di Buntok, Senin (6/6/2017).
Ariman hilang secara misterius pada Jumat (2/6) lalu. Hilangnya Ariman yang sehari-hari berprofesi sebagai petani karet itu cukup menghebohkan Desa Tabak Kanilan, pusat pemerintahan Kecamatan Gunung Bintang Awai..
Sejumlah warga bersama aparat Polsek Gunung Bintang Awai (GBA) melakukan upaya pencarian terhadap Ariman. Pria tersebut diketahui sebelumnya pernah menderita stroke.
Informasi yang sempat dihimpun KALAMANTHANA di lapangan, pencarian warga bersama aparat Polsek, selain mengitari berbagai tempat di wilayah Tabak Kanilan, juga melakukan pencarian di area sungai Ayuh. Menurut perhitungan warga, ada dugaan jika Ariman tenggelam di sungai Ayuh itu.
“Diduga kuat Ariman tenggelam di Sungai Ayuh,” kata salah seorang warga Desa Tabak Kanilan, Karlino, ketika dihubungi Sabtu malam.
Benar saja, Ariman akhirnya ditemukan mengapung di Sungai Ayuh. Menurut Isa, sejak dua hari satu malam pihaknya bersama dengan warga dan aparat kepolisian Polsek Gunung Bintang Awai melakukan pencarian baik didarat maupun di Sungai Ayuh.
“Akhirnya jasad Ariman kita temukan tersangkut tumpukan sampah Sungai Ayuh, kurang lebih 3 kilometer dari tempatnya tenggelam,” ujarnya.
Menurut Karlino, dugaan Ariman tenggelam diperkuat dengan ditemukannya lanjung (alat tradisional khas suku Dayak untuk mengangkut barang), parang, handphone, alat penoreh pohon karet serta getah karet yang berada di atas jamban pada tepi Sungai Ayuh.
“Selain itu jemuran padi dan kasur milik Ariman yang berada tidak jauh dari rumahnya itu dalam kondisinya basah, karena tidak diangkat pada saat hujan,” ujar Karlino. (fik)
Discussion about this post