KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Pelabuhan Batanjung di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, diperhitungkan mulai bisa beroperasi pada tahun 2018 mendatang. Sejumlah langkah pun telah dilakukan, baik oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas maupun Pemerintah Provinsi Kalteng, termasuk pemerintah pusat.
Pemerintah pusat, atas usul dari pemerintah daerah, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI pada tahun anggaran 2017 ini menganggarkan dana sebesar Rp15 miliar untuk membangun sarana dan prasarana penunjang Pelabuhan Batanjung, di antaranya pekerjaan persiapan, paving blok area lapangan penumpukan, rigid pavement area jalan akses pelabuhan, gedung kantor, terminal penumpang, rumah genset dan pos jaga.
Masih pada tahun 2017, juga diusulkan anggaran melalui APBNP sebesar Rp80,97 miliar untuk pekerjaan persiapan, reklamasi area I dan II serta pengecatan kansteen, pengadaan dan pemasangan LPJU Solar Cell Trestle serta Dermaga 15 unit, sehingga pada Tahun 2018 diupayakan Pelabuhan Batanjung sudah dapat dioperasionalkan.
Demikian juga halnya dengan Kementerian PUPR RI bersama dengan Kementerian PPN/Bappenas juga memprogramkan penyelesaian ruas jalan dari Basarang menuju Pelabuhan Batanjung dengan panjang 52 KM
Sementara itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, atas usul Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, telah memprogramkan dana sebesar Rp550 miliar untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan dari Basarang menuju Pelabuhan Batanjung sepanjang 52 km dengan sistim tahun jamak mulai tahun Anggaran 2017.
Menurut Bupati Ben Brahim, dengan terbangunnya jalan Basarang menuju Batanjung secara otomatis nantinya akan melalui desa desa di sepanjang sei Kapuas dan Terusan Kecamatan Bataguh sampai ke Desa Batanjung Kecamatan Kapuas Kuala, sehingga dapat meningkatkan perekonoman masyarakat dan mempermudah arus tranportasi baik orang maupun barang.
Masih menurut orang nomor satu di Bumi Tingan Menteng Panunjung Tarung ini, di samping itu untuk menunjang keberadaan Pelabuhan Laut Batanjung, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama dengan Pemerintah Kabupaten Kapuas, khususnya untuk kelancaran arus tranportasi melalui sungai Kapuas Murung, akan dilaksanakan pengerukan alur sungai dari muara laut sampai ke persimpangan sungai Barito yang direncanakan dimuali pada akhir tahun 2017 dan selesai pada pertengahan tahun 2018.
Dengan beropersainya Pelabuhan laut Batanjung serta pengerukan alur sungai Kapuas Murung diharapkan Kalimantan Tengah tidak lagi tergantung dengan pelabuhan Trisakti Banjarmasin maupun sungai Barito, dalam hal suplai barang maupun transportasi tongkang batu bara yang selama ini terjadi, dikarenakan ditinjau dari jarak yang lebih dekat 24 km menuju muara laut, jauh lebih dekat dan evisiensi baik ditinjau dari segi waktu dan biaya jauh lebih hemat melewati sungai Kapuas Murung.
Diharapkan dengan dikeruknya Sei Kapuas Murung dan beroperasinya Pelabuhan Laut Batanjung, sesuai dengan arahan Gubernur Kalimantan Tengah, maka semua angkutan tongkang batu bara dan lain-lain nantinya akan melewati Sei Kapuas Murung dan melalui pelabuhan Batanjung, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan asli daerah baik Provinsi Kalimantan Tengah maupun Kabupaten Kapuas, serta dapat meningkatkan perekonomian rakyat. (nad)
Discussion about this post