KALAMANTHANA, Lamongan – Biasanya, wasit kerap jadi kambing hitam Pelatih Dragan Djukanovic jika Borneo FC kalah di kandang lawan. Kali ini, tidak lagi. Lalu, apa penyebab kekalahan 1-3 Pesut Etam dari tuan rumah Persela Lamongan?
Saat menjalani pertandingan di stadion Surajaya, Lamongan, Sabtu (8/7/2017), Persela memetik kemenangan dengan skor akhir 3-1. Muhammad Agung Pribadi, Eka Ramdhani, dan Samsul Arif menjadi penentu kemenangan tim besutan Herry Kiswanto itu.
Djukanovic mengakui keunggulan Persela dalam pertandingan ini. Tim besutannya disebut seperti kehilangan semangat.
“Kami kehilangan karakter dan passion dalam bermain. Persela sebaliknya bermain 150 persen, ini yang membuat kami kalah,” kata Dragan seusai pertandingan.
Pelatih Persela, Herry Kiswanto menerapkan permainan menyerang, dengan formasi 4-3-3. Duet striker Eka Ramdani dan Samsul Arif, menjadi tumpuan serangan ke lini pertahanan lawan.
Sementara Djukanovic mengantisipasi permainan tuan rumah dengan menerapkan formasi 4-2-3-1. Striker Shane Smeltz dipasang menjadi bomber dalam pertandingan kali ini. Pemain bintang asal Selendia Baru itu dibantu oleh gelandang tengah Terens Puhiri dalam membangun serangan-serangan balik.
Gaya bermain menyerang Persela selama pertandingan terbukti ampuh membuat barisan pertahanan Borneo kelimpungan. Meski tak diperkuat para pemain asing, anak-anak berjuluk Laskar Joko Tingkir itu mampu unggul lebih awal dari para pemain Pesut Etam.
Pada menit ke-23, gelandang tengah Muhammad Agung Pribadi mencatatkan namanya sebagai pencetak gol pertama dalam laga tersebut. Gol tersebut lewat umpan Samsul yang berhasil membangun serangan dari lini kanan pertahanan lawan. Skor 1-0 pada menit ke-23.
Berselang enam menit, Persela berhasil menggandakan kedudukan. Lewat umpan baik dari pemain bertahan Edy Gunawan ke pertahanan Borneo, ada Ramdani yang mencari celah lolos jebakan off side. Bola yang dia terima dengan baik, membuatnya berhasil memaksa kiper Nadeo Argawinata, memungut bola dari sarangnya. Skor menjadi 2-0 di menit ke-29.
Para pemain Borneo berusaha keras mengejar selisih gol sebelum babak pertama usai. Sejumlah peluang memang sempat membuat repot pertahanan tuan rumah. Namun, usaha para pemain tamu tersebut tak kesampaian. Sampai babak pertama usai, skor tetap 2-0.
Memasuki babak kedua, kedua pelatih belum mau mengganti para pemain. Pada menit ke-54, pelatih Djukonovik menarik satu pemain bertahannya, Ricky Ohorella dan memainkan gelandang serang Sultan Samma.
Pergantian tersebut, membuat lini tengah tim tamu, mulai mampu mengimbangi permainan Persela. Akan tetapi, sampai menit ke-60, skor 2-0 masih bertahan.
Pada menit ke-69, Borneo beruntung mendapat hadiah penalti dari wasit. Hukuman terhadap Persela tersebut setelah terjadi pelanggaran keras di areal 12 pas, yang dilakukan pemain bertahan Eky Taufik terhadap Terens.
Eksekusi yang dilakukan oleh gelandang bertahan Flavio Beck Junior berhasil membobol gawang Choirul Huda. Skor menjadi rapat 2-1 pada menit ke-69. Selisih satu gol agar imbang membuat para pemain tamu semakin kerja keras.
Pelatih Djukonovic kembali melakukan pergantian pemain pada menit ke-71. Kali ini, Terens Puhiri ditarik keluar dan digantikan oleh striker Patrick Wanggai. Pergantian pemain tersebut semakin mempertajam lini serang Borneo.
Penambahan lini serang Borneo tersebut diladeni pelatih tuan rumah dengan menarik gelandang bertahan Juan Revi dan menggantinya dengan gelandang serang Zainal Arifin pada menit ke-76. Tapi, pelatih Djukonovic juga ikut mengganti Flavio Junior dan memainkan gelandang tengah Doddy Alfayed.
Pergantian pemain dari dua pelatih tersebut membuat pertandingan mulai tampak imbang. Borneo mampu keluar dari aksi-aksi serangan Persela. Persela pun semakin merasa terancam dengan pola permainan yang lebih baik ditampilkan Borneo di babak kedua kali ini.
Namun, kedua tim sama-sama menuai jalan buntu sampai pertandingan memasuki menit ke-90-an. Persela, yang sudah unggul satu gol, tak mampu menambah skor. Demikian pula Borneo, yang berambisi menyamakan kedudukan, kerap tak makbul di lini pertahanan tuan rumah.
Petaka bagi Borneo menjelang pertandingan usai. Persisnya pada menit ke-2 waktu tambahan 90 menit waktu normal. Penjaga gawang Borneo, Nadeo melakukan pelanggaran keras terhadap Samsul Arif. Wasit tak ragu menunjuk titik putih. Samsul sendiri yang menjadi eksukotor. Sepakannya berhasil membuat skor berubah 3-1.
Herry Kiswanto menyebutkan bahwa jalannya pertandingan melawan Borneo FC berjalan sesuai dengan rencananya. “Semua dijalankan dengan baik, peluang berjalan efektif meski full lokal tanpa pemain asing,” ujar eks pelatih PSS Sleman itu.
“Saya ingin bermain tertata baik bertahan maupun menyerang, fighting spirit dan loyal pada klub itu,” tambahnya. (ik)
Discussion about this post