KALAMANTHANA, Penajam – Beberapa insventasi di Penajam Paser Utara masuk ke dalam fase pembebasan lahan. Sebagian telah mengurus perizinan terkait kelengkapan dokumen lingkungan dan perizinan sebagai dasar kelengkapan proses pengerjaan dengan nilai total hingga Rp20 triliun. Investasi ini diharapkan berdampak luar biasa bagi perkembangan wilayah.
Dari rumusan konsep pengembangan wilayah yang berbasis pada peningkatan pendapatan daerah, Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar, punya setrategi jitu dengan membagi beberapa wilayah menjadi beberapa kawasan khusus. Yang menjadi titik utama mantan anggota DPR RI ini salah sathunya adalah pengembangan Kawasan Industri Buluminung (KIB) di Kecamatan Penajam.
Menurutnya, KIB sejatinya telah digagas sejak era dirinya menjadi Bupati PPU pada periode pertama 2003-2008 lalu. Namun, kata dia, sempat hilang dari peredaran, karena tidak ada fokus yang jelas, baik dari segi penganggaran maupun arahan yang jelas terkait pengembangannya. Kawasan ini berkembang secara alamiah tanpa banyak keterlibatan pemda, sehingga dirinya sempat merenung dan berpikir, seharusnya dengan sentuhan pemda, Kawasan ini harusnya bisa berkembang jauh lebih pesat dan maju.
Tujuan akhirnya, kata dia, tentu saja adalah mulai hidupnya industri di Kabupaten PPU dan berkembangnya wilayah menjadi zona investasi baru di Kaltim. Dampak yang ada tentunya akan menyerap banyak tenaga kerja di wilayah PPU, khususnya di kawasan industri tersebut.
“Saat ini saja ada total proyek multiyears yang menjadi insvestasi pemda untuk mendukung rencana pembangunan jalan akses pendekat Pulau Balang yang didanai oleh Pemerintah Provinsi Kaltim, pembangunan jembatan Pulau Balang, serta pengembangan KIB di Kabupaten PPU yang meliputi peningkatan jalan Ar Rahman-Kapao-Buluminung senilai Rp50 miliar, peningkatan jalan Al Ula Nenang-Kapao senilai Rp75 miliar, peningkatan jalan Riko akses Pulau Balang senilai Rp120 miliar, lanjutan pembangunan pelabuhan Benuo Taka sisi darat senilai Rp300 miliar, peningkatan jalan Sotek-Mariangau senilai Rp72 miliar dan peningkatan jalan akses Benuo Taka senilai Rp72 miliar,” beber Yusran Aspar.
Untuk mendukung itu, selain kesiapan dan dukungan penuh dari pemkab berupa pendanaan insfrastruktur, maka yang terpenting adalah jaminan dan kesungguhan Pemkab untuk melayani investasi yang masuk berupa kemudahan pelayanan dan kepastian lahan yang selalu menjadi masalah jika insvestor mau masuk.
Sebagai tahap awal, dirinya meminta semua perizinan tambang dan perkebunan yang bemasalah dan tidak serius agar bisa dicabut semua dan semua persoalan tumpang tindih lahan agar bisa diselesaikan dengan tetap mengacu ketentuan yang ada. Fakta di lapangan hingga saat ini, terbukti hampir seluruhnya perizinan terdahulu yang bermasalah sudah dicabut Yusran Aspar karena bermasalah.
“Alhamdulillah dengan kesungguhan tersebut, akhirnya beberapa investasi telah masuk ke dalam fase pembebasan lahan dan sebagian telah mengurus perizinan terkait kelengkapan dokumen lingkungan dan perizinan sebagai dasar kelengkapan proses pengerjaan dengan nilai total Rp15-20 triliun yang tentunya akan berdampak sangat luar biasa bagi perkembangan wilayah,” ungkap Yusran Aspar.
Apresiasi dan dukungan bagi kemajuan yang ada di KIB Kabupaten PPU datang dari berbagai komponen. Bahkan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak berkenan memperluas KIB dengan menyatukan Kawasan Industri Kariangau (KIK) Balikpapan dan KIB menjadi satu kesatuan, sehingga corong untuk mengenalkan potensi KIB bukan hanya Kabupaten PPU saja tetapi Provinsi Kaltim juga terlibat penuh didalamnya.
Salah satu pembangunan prioritas Pemkab PPU yang berada di KIB adalah Pembangunan Pelabuhan Benuo Taka milik Pemkab PPU. Pelabuhan yang telah diresmikan sejak 2016 lalu ini diperuntukkan untuk loading batu bara dan crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit serta dirancang sebagai pelabuhan umum yang berada di dalam satu lokasi di KIB yang ada di Kabupaten PPU.
Berdasarkan informasi yang ada pada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) PPU, penarikan retribusi dari Pelabuhan Benuo Taka yang berada di wilayah KIB tersebut hingga saat ini telah menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten PPU hingga miliaran rupiah. Pelabuhan Benuo Taka ini memang memiliki potensi besar untuk meningkatkan PAD bagi Kabupaten PPU saat ini dan ke depan. (adv/humas-ppu/subur priono/hr/bersambung)
Discussion about this post