KALAMANTHANA, Palangka Raya – Mencuatnya wacana relokasi warga yang terkena banjir Katingan beberapa waktu lalu, dinilai anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Duwel Rawing, belum tepat. Menurutnya, banjir belum lama ini adalah siklus yang selalu terjadi setiap 5-10 tahun.
“Sejak kecil saya di Katingan sudah sering banjir seperti itu. Kadang-kadang saya harus berenang di depan rumah bila musim siklus banjir seperti itu tiba,” ujar Duwel di Palangka Raya, Jumat (28/7/2017).
Legislator dari Komisi C DPRD Kalteng dari PDI Perjuangan itu mengatakan kalaupun harus relokasi tetap dijalankan, harus ada kajian yang sangat mendalam, termasuk dampaknya terhadap masyarakat yang direlokasi.
Mantan Bupati Katingan ini menilai bukan hal yang mudah memindahkan masyarakat yang sudah puluhan tahun berdian di suatu tempat. Menurutnya, lebih baik dilakukan pengerukan sungai yang memang sudah dangkal. Biaya serta dampaknya terhadap masyarakat akan jauh lebih rendah.
“Waktu saya menjabat Bupati Katingan, kami pernah mengajukan anggaran untuk pengerukan alur Sungai Katingan kepada pemerintah pusat, namun sampai saat ini tidak ada tanggapan,” katanya pula.
Menurutnya, bila dilakukan pengerukan sungai, banyak hal yang dapat diperoleh pemerintah pusat, pemerintah setempat, dan masyarakat. Sebab, banyak kandungan yang terpendam di dasar sungai yang bisa dijadikan komoditas bernilai.
“Contohnya saja seperti pasir, bebatuan, zirkon, dan bahkan tentunya emas,” tambah Duwel Rawing yang pernah dua periode memimpin Katingan itu.
“Teknologinya sudah saya lihat dan sangat bagus bila diterapkan di Katingan dan daerah lainnya di Kalteng. Banyak hal positif yang bisa kita dapatkan bila hal tersebut bisa dilakukan, terutama kita bisa meminimalisir banjir yang terjadi,” pungkasnya. (dni)
Discussion about this post