KALAMANTHANA, Nunukan – Kapal pengangkut kayu terbalik di perairan Pulau Sadau, Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Seorang krunya, Nahar, belum ditemukan. Bagaimanakah kronologis terbaliknya kapal kayu tersebut?
Kapal longboat pengangkut kayu olahan yang terbalik akibat dihantam gelombang laut saat berlayar dari Paspayau menuju Pulau Tarakan mengalami naas Minggu (30/7/2017) sekitar pukul 01.00 WITA dengan tiga kru.
Ketiga kru tersebut masing-masing Herman selaku motoris dan dua kru, yakni Ibrahim dan Nahar. Nahar dinyatakan hilang, sedangkan Herman dan Ibrahim dinyatakan selamat.
Kronologis kejadian musibah ini, disebutkan ketika kapal tersebut terbalik, Herman dan Nahar (korban hilang) berpegangan pada satu batang kayu yang mengapung untuk bertahan dari hantaman gelombang besar. Sedangkan Ibrahim berpegangan pada sebuah jeriken dan sebatang kayu.
Ketika melihat cahaya lampu, keduanya (Herman dan Nahar) melepaskan kayu dan berenang menuju arah cahaya lampu tersebut. Namun dalam perjalanan (berenang) Nahar berteriak kepada Herman bahwa tidak mampu lagi berenang.
Pada saat akan membantu Nahar, Herman kembali mencari kayu terapung, tetapi tidak menemukan lagi korban. Pencarian yang dilakukan Herman terhadap korban mengakibatkan hanyut hingga Pelabuhan Tengkayu, Kota Tarakan. Sedangkan Ibrahim hanyut terbawa arus laut hingga depan Bandara Juwata Tarakan.
Basarnas Kalimantan Timur-Kalimantan Utara membenarkan salah seorang kru kapal belum ditemukan. “Informasi dari Satuan Polisi Perairan Tarakan dan warga yang melakukan pencarian terhadap kru kapal pengangkut kayu yang terbalik di perairan Pulau Sadau, Tarakan belum ditemukan,” ujar Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara Octavianto, di Nunukan.
Pencarian korban (Nahar) yang belum ditemukan, akan dilanjutkan Senin (31/7) besok. (ik)
Discussion about this post