KALAMANTHANA, Penajam – Bukan dengan bupati dan wali kota lainnya, Yusran Aspar bakal berpasangan dengan Hadi Mulyadi pada Pilkada Kalimantan Timur 2018. Hadi adalah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kini duduk di DPR RI.
Secara lisan, Yusran yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Kaltim, sudah menjalin kesepakatan dengan Hadi. Keduanya akan berpasangan pada Pilkada Kaltim 2018.
Sinyal koalisi Partai Gerindra dan KS menghadapi pemilihan Gubernur Kaltim 2018 ini, menurutnya, semakin menguat. “Komunikasi dengan petinggi PKS untuk berkoalisi dan mengusung pasangan calon sudah mencapai tahap final atau akhir,” ujar Yusran yang juga Bupati Penajam Paser Utara itu di Penajam, Minggu (30/7/2017).
Menurut Yusran, ditargetkan dalam waktu dekat akan ditandatangani kesepakatan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Yusran menyatakan memilih Hadi Mulyadi sebagai calon wakil gubernur menghadapi Pilgub Kaltim, karena memiiki visi dan misi yang sama dalammembangun Kaltim. “Visi dan misi kami, sama-sama akan meningkatkan infrastruktur daerah, ekonomi kerakyatan dan pariwisata di Kaltim,” ungkapnya.
Yusran sendiri sudah sejak tiga bulan lalu ditetapkan Partai Gerindra Kaltim sebagai figur yang akan diusung pada Pilkada Kaltim. Penetapan itu berlangsung pada rapat kerja daerah Partai Gerindra Kaltim di Balikpapan, Sabtu, 8 April lalu.
“Seluruh Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra se-Kaltim memberikan mandat kepada saya untuk ikut bertarung menjadi calon gubernur pada Pilkada 2018,” kata Yusran Aspar, saat itu.
Yusran menegaskan dirinya tidak ambisius menjadi gubernur, namun keputusannya maju dalam pencalonan karena ingin berbuat sesuatu untuk Kalimantan Timur.
Selain mendapat dukungan dari internal partai, Yusran Aspar juga mengaku mendapat dukungan dari Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
“Dalam beberapa kesempatan, gubernur secara tidak langsung memberikan dukungan yang disampaikan secara pribadi,” ujarnya.
Untuk cawagub, lanjut Yusran, hingga kini partainya belum menentukan dan akan diserahkan kepada DPD serta DPP Partai Gerindra.
“Kami tidak ada penjaringan calon wakil gubernur, biarkan seperti air mengalir. Tapi, saya menginginkan figur calon wakil gubernur itu laki-laki dari kalangan politik,” jelas Yusran. (hr)
Discussion about this post