KALAMANTHANA, Tanah Bumbu – Wajah pendidikan Indonesia belumlah bersinar. Kisah suram kekurangan ruang kelas masih saja terjadi. Di Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan misalnya, siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Simpang Empat, terpaksa belajar di ruang perpustakaan. Minimnya ruang belajar jadi pemicu.
“Terpaksa saat ini pihak sekolah menggunakan ruang perpustakaan untuk tempat belajar, karena minimnya ruang kelas dan itupun tanpa bangku dan meja belajar,” Kepala SMPN 4 Simpang Empat Marwanto melalui Guru Bimbingan Konseling Sujud Mariono, di Batulicin, Jumat (4/8/2017).
Menurut dia, saat ini sekolah tersebut baru memiliki tujuh kelas yang menampung 306 siswa kelas tujuh, delapan, dan sembilan. Setiap kelas seharusnya menampung sekitar 30 siswa. Namun karena keterbatasan ruang kelas, terpaksa ada sebagian kelas yang harus ditempati 42 siswa.
Pihak sekolah sendiri sudah mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah untuk penambahan ruang kelas baru, ruang laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan alat labolatorium.
Tak hanya itu, sekolah juga mengajukan alat peraga pendidikan, peralatan pendidikan olahraga, tambahan koleksi buku perpustakaan dan media pendidikan. Namun sampai saat ini, permohonan itu belum ditanggapi.
“Kami sangat mengharapkan dinas terkait memperhatikan hal ini pasalnya segala fasilitas yang ada akan mendukung suksesnya kegiatan belajar mengajar, karena hal tersebut sebagai penentu keberhasilan pendidikan,” ujarnya. (tig)
Discussion about this post