KALAMANTHANA, Banjarmasin – Gejolak yang terjadi di Persiba Balikpapan kian menegaskan Barito Putera sebagai klub terbaik dan paling kondusif di Tanah Borneo. Bahkan saat ditinggal Thiago Cunha pun, Laskar Antasari tetap tak terpengaruh.
Persiba, satu di antara empat klub Liga 1 di Kalimantan, seperti diketahui baru saja ditinggalkan pelatihnya, Milomir Seslija. Menyakitkan karena Milo mundur dari Persiba hanya melalui permintaan lisan, tidak memenuhinya secara administratif.
Milo jadi pelatih kedua yang berpisah dengan Persiba. Sebelumnya, klub tersebut juga berpisah dengan Timo Schuenemann. Jika Timo berpisah secara baik-baik, Milo meninggalkan kesan yang tidak baik.
Persiba bukan satu-satunya klub Kalimantan yang harus berpisah dengan pelatihnya. Pelatih teranyar sebelumnya yang meninggalkan klubnya adalah Jafri Sastra. Dia cabut dari Mitra Kukar setelah menyelesaikan putaran pertama Liga 1.
Mundurnya pelatih asal Payakumbuh itu juga cukup mengejutkan karena prestasi Mitra Kukar tidaklah terlalu buruk. Mantan pelatih Semen Padang itu berpamitan dengan seluruh pemain dan mengatakan sudah tidak lagi menangani tim asal Tenggarong, Kutai Kartanegara. Pertandingan imbang lawan Persiba 2-2 di Tenggarong jad laga terakhirnya.
Sebelum Jafri, klub lainnya, Borneo FC pun terlebih dulu berpisah dengan pelatihnya. Borneo FC mendepak Pelatih Dragan Djukanovic dan menggantikannya dengan Ricky Nelson. Padahal, Djukanovic sukses menjadikan Borneo FC satu-satunya klub dengan rekor raihan sempurna pada laga kandang di putaran pertama Liga 1.
Satu-satunya klub dengan stabilitas tinggi di sektor kepelatihan hanyalah Barito Putera. Mereka tetap bersama Jacksen F Tiago sejak awal musim.
Jacko, panggilan akrabnya, tetap menjalin kebersamaan bersama Barito Putera. Di musim pertama, prestasi Barito Putera bersama Jacko tidaklah bisa dikatakan mengecewakan, tapi juga jauh dari menggembirakan. Laskar Antasari hanya menduduki peringkat ke-12 di klasemen sementara. Tujuh kali menang, tujuh kali tumbang, sisanya berakhir imbang.
Tapi, memasuki musim kedua, Barito Putera mulai menanjak. Kini mereka menduduki peringkat ketujuh berkat kemenangan 1-0 atas Persija Jakarta. Laskar Antasari juga menjadi klub pertama yang menghentikan rekor tak terkalahkan Macan Kemayoran dalam 12 laganya.
Beda dengan Barito Putera, klub-klub lainnya cenderung naik-turun secara drastis. Mitra Kukar, misalnya, terlempar ke posisi bawah papan tengah menyusul kekalahan 0-1 di kandang PSM Makassar. Dengan raihan 25 poin, mereka kini berselisih dua angka dari Barito Putera.
Borneo FC yang di awal musim sempat mematok target mentas di Asia, malah terlempar ke papan bawah. Untuk pertama kalinya, pekan lalu, mereka kalah di kandang sendiri, menyerah 0-1 dari Sriwijaya FC. Akibatnya, Borneo FC kini menduduki peringkat ke-13 dengan raihan 24 poin.
Persiba sebenarnya mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di bawah Milomir Seslija. Buktinya, pada tiga laga terakhir, mereka tak terkalahkan. Pekan lalu, Beruang Madu bahkan menang 2-1 atas Perseru Serui. Mereka meninggalkan dasar klasemen dan naik ke posisi ke-17 dengan 10 poin. (ik)
Discussion about this post