KALAMANTHANA, Penajam – Kapal penumpang jenis klotok KM Nurlaila akhirnya berhasil diselamatkan dan dievakuasi. Saat dievakuasi, kapal tersebut sempat tenggelam perlahan-lahan.
Adalah Arbain, motoris kapal klotok nomor 26 bernama dinding Belibis yang mengungkapkan fakta itu. Menurutnya, keajaiban Tuhan muncul, kapal pengangkut batubara datang dan menyelamatkannya.
Arbain adalah salah satu saksi kunci peristiwa naas yang dialami KM Nurlaila, kapal penumpang jenis klotok bernomor 03 itu. Jika kapal klotok bernomor 30 berhasil mengevakuasi 11 penumpang, Arbain dan klotoknya mengevakuasi KM Nurlaila yang terombang-ambing di perairan Teluk Balikpapan itu.
Menurut Arbain, sebenarnya setelah mulai menarik KM Nurlaila, alat sedot air di kapal naas itu sempat hidup. Klotok tersebut bisa kembali jalan. Tapi tidak lama, alat sedotnya macek kembali. Saat itu, posisi kapal belum tenggelam.
Ketika memasuki area perairan Penajam, kapal tersebut tenggelam perlahan-lahan. Gelombang tinggi menghempasnya. “Bayangkan, betapa beratnya menarik kapal yang sudah terisi air,” paparnya.
Beruntung, saat kapal itu mulai tenggelam, muncul kapal pengangkut batubara. Kemunculan kapal batubara itu ketika sudah mendekati Pelabuhan Penajam. Kapal itu membantu menarik KM Nurlaila.
“Saya akhirnya meninggalkan mereka (kapal nomor 03 dan kapal pengangkut batubara), bergegas ke pelabuhan,” ujarnya kepada KALAMANTHANA, Sabtu (12/8/2017).
Arbain saat peristiwa itu terjadi, memang sedang dalam perjalanan dari Penajam menuju Balikpapan. Dia sedang berburu waktu agar segera sampai di Balikpapan. Tapi, karena peristiwa itu, dia terpaksa kembali ke Penajam.
“Saya dari Penajam menuju Balikpapan, mengejar giliran di sana. Sedangkan klotok nomor 03 dari Balikpapan, giliran membawa penumpang,” katanya. Dia memastikan KM Nurlaila hanya membawa penumpang, tidak ada kendaraan roda dua yang diangkut.
Beberapa menit meninggalkan Pelabuhan Balikpapan, mesin pompa KM Nurlaila mengalami kemacetan. Air sampai ke mesin. Sang motoris, Amat, mematikan mesinnya.
Kapal klotok itu pun terombang-ambing di perairan Teluk Balikpapan. Dalam kondisi seperti itu, kemudian datang kapal klotok bernomor 30. Kapal ini membantu memindahkan penumpang.
“Sempat saya lewati kapal itu ketika berselisih di tengah laut,” katanya.
Dia terburu-buru harus sampai di Penajam. Tapi, nuraninya berkata lain. Arbain segera berbalik dan membantu proses evakuasi.
“Saya bantu menarik pertama kali. Tapi, tali putus karena kondisi cuaca. Anginnya kencang dan gelombang besar,” ujar Arbain.
Sedangkan proses evakuasi penumpang dilakukan klotok bernomor 30. Melalui klotok inilah, 11 penumpang berhasil diselamatkan.
Proses evakuasi 11 penumpang kapal penumpang jenis klotok KM Nurlaila Nomor 03 berlangsung cukup cepat. Meski mengemudikan klotok dalam kondisi as yang diduga patah, Amat sang motoris, ternyata sigap dalam bertindak.
“Dia sempat menelpon temannya untuk minta bantuan. Itulah sebabnya proses evakuasi berjalan cepat. Selain itu, evakuasi dibantu klotok yang melintas dekat dengan KM Nurlaila yang mengalami masalah,” ujar Kepala Seksi Logistik dan Kelengkapan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila.
Beberapa saat setelah terjadinya peristiwa tersebut, KM Nurlaila langsung bisa dilakukan evakuasi. Kapal tersebut ditarik oleh kapal penumpan KM 26 dan Kapal Kayu Pengangkut Batu Bara KM Aman Jaya ke Pelabuhan Batu Penajam.
Seperti diberitakan, KM Nurlaila Nomor 03 tenggelang di Teluk Balikpapan, antara Penajam dan Balikpapan. Berdasarkan informasi laporan Radio Antar Penduduk (Rapi) Kabupaten PPU, peristiwa itu terjadi pada Jumat (11/8) sekitar pukul 16.00 Wita. Kapal klotok KM Nurlaila Nomor 03 mengalami kerusakan dan tenggelam.
Sebelum kapal tenggelam, penumpang klotok sebanyak 11 orang seluruhnya dapat dievakuasi. Mereka dalam keadaan selamat ketika dipindahkan ke Klotok KM 30.
Pemilik Klotok Bahar dan Amat yang mengemudikan menjelaskan kemungkinan penyebabnya adalah kerusakan pada as mesin klotok. (myu)
Discussion about this post