KALAMANTHANA, Palangka Raya – Di banyak daerah di Tanah Air, Golkar dan PDI Perjuangan menjalin koalisi menuju Pilkada 2018. Tapi, sepertinya hal itu tak berlaku di Palangka Raya. Bukan tak mungkin terjadi head to head antara calon usungan kedua partai di Kota Cantik ini.
Kemungkinan itu sangat terbuka mengingat kedua parpol punya jagoan masing-masing memperebutkan posisi Calon Wali Kota Palangka Raya. Golkar mungkin bakal membentuk koalisi gemuk menghadapi PDIP yang bisa mengajukan pasangan calon sendiri.
Peluang ke arah sana dibuka Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Kalimantan Tengah, Abdul Razak. Dia memperhitungkan, Pilkada Palangka Raya 2018 bakal diikuti hanya dua calon.
Sejatinya, banyak tokoh yang berminat memimpin Kota Cantik itu. Tapi, minat itu tak diiringi dengan dukungan dari masyarakat. Setidaknya, menurut Razak, itu tergambar dari hasil survei. Dia bahkan menyatakan, Pilkada Palangka Raya paling banyak hanya diikuti tiga pasangan calon.
“Kalau paslon dari perseorangan di Pilkada Palangka Raya, sepertinya sangat berat. Saya melihat justru satu paslon diusung perpaduan beberapa parpol, dan satu paslon lagi diusung sendiri oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ii yang kemungkinan terjadi,” ujarnya di Palangka Raya, Rabu (16/8/2017).
Wakil Ketua DPRD Kalteng ini membenarkan dari dua paslon yang kemungkinan maju di Pilkada Kota Palangka Raya, salah satunya adalah anaknya sendiri, Fairid Naparin. Kemungkinan tersebut setelah melihat hasil survei yang dilakukan sejumlah parpol, elektabilitas Fairid trennya terus mengalami peningkatan.
Razak mengatakan hasil survei tersebut membuat peluang Fairid diusung Partai Golkar, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
“Saya awalnya tidak terlalu banyak terlibat, tapi karena melihat elektabilitas Fairid sangat tinggi, bahkan trennya terus mengalami peningkatan, ya saya ikut berkomunikasi dengan sejumlah parpol. Komunikasi dan hubungan saya dengan sejumlah parpol kan baik,” katanya.
Mantan Ketua DPD Golkar Kalteng dua periode ini mengatakan apabila semua parpol tersebut sepakat, solid dan mendaftarkan Fairid sebagai calon di Pilkada Palangka Raya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka pesaingnya otomatis berasal dari PDIP yang mampu mengusung sendiri calonnya.
“Mengenai siapa yang menjadi wakil yang mendampingi Fairid, ini sedang kita bahas dengan sejumlah parpol. Beberapa kriteria sudah dirumuskan sejumlah parpol, tinggal melihat siapa orangnya. Itu saja sekarang ini yang sedang kita lakukan,” tambah Razak. (ik)
Discussion about this post