KALAMANTHANA, Palangka Raya – Kalimantan Tengah merupakan daerah yang kaya dengan berbagai macam unsur. Tidak hanya kebudayaan, juga agama serta suku yang beragam. Selama ini provinsi itu dikenal memiliki tingkat kondusivitas yang tinggi. Penduduknya menghormati satu sama lain. Kondisi yang positif itu, diharapkan bisa terus berlangsung hingga ke depan.
Anggota DPRD Provinsi Kalteng Lodewik C Iban mengimbau agar kedamaian itu terus bertahan, masyarakat harus menghindari adanya isu-isu yang dianggap memprovokasi.
“Jangan terpancing apabila ada isu berkaitan dengan SARA,” ucapnya di Palangka Raya, Senin (4/9/2017). Pasalnya hal itu sangat riskan dan mampu mengundang provokasi yang berdampak negatif.
Kalteng sendiri selama ini memiliki masyarakat yang cinta damai. Jangan sampai permasalahan kecil merusak tingginya kerukunan umat dan suku yang ada di wilayah ini.
Anggota Komisi B itu menjelaskan, apapun permasalahannya, jangan dikait-kaitkan dengan agama atau suku. Apalagi kalau sampai ada oknum yang ingin mendahulukan kepentingan pribadinya. Bisa juga pihak-pihak yang tidak ingin adanya perdamaian di wilayah tersebut.
Untuk itu, dirinya berharap masyarakat harus jeli dan bijaksana dalam menghadapi situasi yang dianggap memecah belah. Kalau terlihat hanya merusak kedamaian lebih baik jangan dipedulikan.
“Kita harus jadi orang yang cerdas, apapun informasi di lapangan, jangan ditelan mentah-mentah,” tegasnya.
Dia menambahkan, adat istiadat serta kebudayaan di wilayah itu, dikenal cukup menarik. Jangan sampai kekayaan itu rusak akibat segelintir orang yang ingin mengadu domba atau berkepentingan pribadi.
Daya tarik suatu daerah itu, dikatakannya, menjadi ciri khas dan kearifan lokal di lingkup masyarakat. Toleransi antar unsur juga sangat tinggi.
Pria murah senyum itu juga mengimbau agar tokoh adat dan pemerintah terus berkoordinasi. Tujuannya agar memperkuat persatuan serta kesatuan. Sinergitas yang tercipta, juga sangat bermanfaat.
Kedua unsur tersebut bisa saling bekerjasama, dalam memperkuat aturan adat. Salah satu contoh provinsi, dengan hukum adat serta nasional, yang saling beriringan adalah Bali. “Harmonisasi antara unsur juga menjadi kunci kesuksesan, dalam meningkatkan kondusivitas di daerah,” tutur wakil rakyat dari Fraksi Nasdem tersebut.
Dirinya juga mengapresiasi apa yang terjadi selama ini. Kalteng memiliki toleransi yang kuat antar sesama. Hal itu bisa dilihat dari berbagai kerja sama antar umat beragama. Sebut saja ketika ada acara dari salah satu agama, maka pihak lain ikut membantu. Beberapa rumah ibadah pun terlihat berdampingan. (dni)
Discussion about this post