KALAMANTHANA, Sangatta – Satu persoalan boleh dibilang selesai bagi Melati –bukan nama sebenarnya, remaja putri di bawah umur di Kutai Timur. Polisi sudah meringkus tujuh orang yang diduga menyetubuhinya secara bergiliran. Tapi, banyak persoalan lain yang dihadapinya.
Melati kini berbadan dua. Sebuah situasi yang berat bagi remaja yang baru berusia 14 tahun. Persoalannya, siapa ayah biologis bayi yang tengah dikandungnya?
“Korban yang masih berusia 14 tahun hamil 1,5 bulan. Kami langsung melakukan pemeriksaan ibu dan anaknya yang berada dalam kandungan. Hasilnya sehat,” ujar Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Ade Yaya Suryana.
Selain hamil dalam usia yang masih sangat remaja, Kembang juga sepertinya belum tahu siapa ayah biologis bayi yang dikandungnya. Pasalnya, pesta jahanam itu, tujuh orang pria diduga menggaulinya secara bergantian.
Untungnya, ketujuh pria itu sudah diamankan aparat Polres Kutai Timur. Empat orang diringkus tak lama setelah Melati bersama ibunya melaporkan peristiwa itu, pekan lalu. Tiga lainnya baru diamankan beberapa hari yang lalu. Adapun ketujuh orang itu masing-masing berinisial Az, Al, Ru, Ra, Fi, Ic, dan Ir.
Salah satu di antara ketujuh pelaku itu masih di bawah umur, sebagaimana Melati. Ia tak lain adalah pacar korban sendiri. Hanya saja, Polres Kutim tak menyebutkan siapa di antara ketujuh pelaku berinisial itu yang merupakan kekasih korban.
Kasat Reskrim Polres Kutim, Andika Darmasena menyebutkan, terbongkarnya kasus pencabulan pada pesta jahanam itu berawal dari laporan ibu korban ke Polres Kutim. Sang ibu menyatakan bahwa buah hatinya telah dinodai tiga orang pemuda secara bergantian.
Hal ini terjadi saat bocah bau kencur tersebut melarikan diri dari rumah pada 21-23 Agustus 2017 lalu. Tepat pada tanggal 24 Agustus itulah kabar tak sedap sampai di telinga ibu korban. Bak disambar petir, wanita itu langsung melaporkan kasus pencabulan tersebut. (myu)
Discussion about this post