KALAMANTHANA, Penajam – Wahdiat Al-Ghazali dilantik menjadi Direktur Utama Perusahaan Daerah Benuo Taka Kabupaten Penajam Paser Utara. Dia dilantik dan diambil sumpahnya langsung oleh Bupati Yusran Aspar, Kamis (7/9/2017), sesuai dengan SK Bupati PPPU nomor 593/289/2017.
Yusran, kepada KALAMANTHANA, menyatakan harapannya agar Dirut Perusda Benuo Taka betul-betul memaksimalkan perannya, terutama menyangkut persoalan ladang migas Blok Wailawi yang merupakan bekas Vico.
Dia memastikan pemilihan Dirut Perusda Benuo Taka dilakukan tanpa adanya intervensi. Pemilihan, menurutnya, sudah dilakukan melalui assesment dan penjaringkan dilakukan secara terbuka.
“Kita lakukan assesment betul-betul murni dan hasilnya Wahdiat peringkat pertama hasil penjaringan dan kita dapat referensi,” tegas Yusran.
Dikatakan Yusran bahwa ia tidak perlu mewawancarai lagi karena hasilnya sudah jelas. Beda dengan saat penjaringan dirut PDAM yang hasilnya tidak sama sehingga dirinya perlu memawawancara untuk melihat kapasitasnya.
“Kepada yang ikut assesment kemarin, jika ingin direkrut, kami bersedia dan harus mengajukan permohonan kembali,” lanjut Yusran.
Sementara itu Wahdiat Al-Ghazali mengatakan langkah pertamanya adalah melakukan inventarisir program dan keinginan bupati terhadap Benuo Taka. Setelah itu, baru akan dilakukan inventarisir bisnis apa yang kira-kira potensial dan lebih menguntungkan.
“Karena biar bagaimanapun, ini target APBD juga. Saya akan memberikan sesuatu yang cost yang besar kepada tim kita untuk mencapai satu tujuan yang sama,” terang Wahdiat.
Dikatakan Wahdiat, jika dibandingkan dengan perusda yang lain, karena Benuo Taka punya migas blok wailawi dan pada 24 November akan mendapat PI dari Blok Eastkal, dan 2018 dapat PI dari blok lain dan banyak sekali usaha-usaha yang dicanangkan oleh Pemerintah termasuk bisnis-bisnis plan yang sangat strategis.
“Sesuai pernyataan bupati, kita beli minyak dan Pertamina beli minyak kita, maupun BBM-nya, itu salah satu yang paling penting,” kata Wahdiat.
Intinya, dia akan menjaga dan meminta masukan dari stakeholder karena tidak akan berani maju sendiri tanpa masukan. “BUMD ini jangan sampai tumpang tindih dengan usaha masyarakat. Contohnya, masyarakat punya usaha semen, kita ikut usaha semen, jangan sampai seperti itu. Segmennya kita sangat strategis,” terangnya. (hr)
Discussion about this post