KALAMANTHANA, Palangka Raya – Partai Golkar bakal mengusung Fairid Naparin pada Pemilihan Wali Kota Palangka Raya 2018. Yang masih jadi teka-teki, siapa bakal mendampingi anak muda ini?
Saat ini beredar empat nama. Rata-rata tokoh senior di Kalimantan Tengah. Di antaranya terdapat nama Sipet Hermanto, mantan Kepala Dinas Kehutanan Kalteng yang dipercaya era Gubernur Teras Narang. Sebelum jadi Bupati Kotawaringin Barat, Abdul Razak, ayah Fairid yang kini jadi Wakil Ketua DPRD Kalteng, adalah Kepala Dinas Kehutanan di Kotawaringin Timur.
Ada pula Tuty Dau, politisi senior yang pernah jadi anggota DPRD Kalimantan Tengah dan periode lalu gagal di Pilwalkot Palangka Raya. Yang tak kalah mengejutkan, Wakil Wali Kota Palangka Raya saat ini, Mofit Saptono, juga berada dalam radar Fairid selain Heru Hidayat.
Anak muda yang kini jadi Ketua DPD KNPI Kalteng itu yang memberi syarat khusus bagi calon pendampingnya kelak. “Semua tergantung hasil survei. Tak harus tua atau muda, birokrat atau tidak. Terpenting itu bakal calon wakil wali kota bisa ikut membantu menambah suara untuk memenangkan pilkada,” sebutnya di Palangka Raya.
Fairid sadar Partai Golkar tidak bisa mengusung sendiri pasangan calon di Pilkada Palangka Raya. Namun dari hasil komunikasi dengan sejumlah partai politik lain, dirinya yakin pasti bisa maju menjadi calon Wali Kota.
Meski begitu, dia enggan membeberkan nama-nama parpol selain Golkar yang akan mengusung dirinya. Dia menyebut bahwa pengumuman kapan dan siapa bacalon yang akan diusung merupakan wewenang parpol.
“Saya belum bisa menyebut parpol apa saja yang akan mengusung. Tunggu saja, pasti akan diumumkan. Yakinlah saya pasti jadi calon wali kota di Pilkada Palangka Raya. Kalau yang akan mendampingi, ya tunggu hasil survei dari empat nama itu,” kata Fairid.
Abdul Razak yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Kateng, sebelumnya menyebutkan sejumlah parpol siap mengusung putranya itu selain Partai Golkar. Dia, saat itu, menyebut-nyebut nama Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Gerindra. (ik)
Discussion about this post