KALAMANTHANA, Muara Teweh – Insiden pemukulan yang dilakukan oknum kades Sampirang I berakhir dengan damai, Hal tersebut setelah unsur Tripika Kecamatan Teweh Timur,Kabupaten Barito Utara bergerak cepat dengan menggelar pertemuan di aula kantor camat di Benangen, Senin (11/9/2017).
Hadir dalam pertemuan tersebut Camat Teweh Timur Sudiono, Kanit Binmas Polsek Teweh Timur Aiptu Margono, Babinsa Sertu Slamet Mulyono, Ketua Dewan Adat Dayak Suhaidi, Sekretaris Damang Teweh Timur Nangun dan lainnya. Pertemuan tersebut juga digunakan untuk membahas insiden pemukulan yang dilakukan.
Abdul Mutholib, Kasi PMD Kecamatan Teweh Timur, menyebutkan kedua kepala desa, yakni Kepala Desa Sampirang I Musmulyadi dan Kepala Desa Liju, Politius, mencapai kata sepakat dengan tidak lagi meneruskan permasalahan pemukulan yang terjadi.
“Kedua belah pihak sepakat berdamai dengan mengadakan Buntang Kecil atau selamatan kampung sebagai sanksi hukum adat yang diterima,” ujarnya.
Mutholib mengatakan Musmulyadi harus juga melaksanakan lampuk lasas sebanyak 25 biji antang yang dinilai uang, denda adat dari Musmulyadi dan Politius kepada tuan rumah yang punya acara perkawinan sebanyak dua antang dan satu jie yang juga diuangkan
“Pelaksanaan sanksi hukum adat akan dilaksanakan tujuh hari setelah perdamainan ini dilakukan. Jadi, dengan adanya perdamainan ini, maka kedua belah pihak sepakat tidak lagi meneruskan tuntutannya di jalur hukum,” katanya.
Seperti diketahui, Kepala Desa Sampirang I Kecamatan Teweh Timur, Musmulyadi (41), sempat dilaporkan ke Polsek Teweh Timur karena diduga telah melakukan pemukulan terhadap Kades Desa Liju, Politius (44) di sebuah acara pesta pernikahan, Minggu (3/9) lalu.
Salah seorang kerabat dekat korban, Hahi, menceritakan peristiwa pemukulan itu terjadi saat Politius diundang Sirun, orang tua mempelai laki-laki untuk menghadiri pesta pernikahan anaknya. Dia pun diminta jadi pembawa acara pada acara hiburan malam itu.
“Setelah menjadi pembawa acara hiburan dangdutan sekitar jam 23.00 WIB, Politius ke belakang panggung. Tiba-tiba saja, dari arah belakang datang Musmulyadi memukul dari belakang,” ujarnya kepada KALAMANTHANA.
Pukulan itu tepat mengenai kepala bagian kiri. Akibatnya, kepala Plt mengalami bengkak dan memar.
“Senin (4/9) kemarin dibawa berobat ke rumah sakit Muara Teweh karena korban selalu merasa pusing akibat pukulan itu,” kata Hahi. (atr)
Discussion about this post