KALAMANTHANA, Puruk Cahu – Perusahaan tambang batu bara PT Nemo Asia yang beroperasi di kelurahan Bekanon, Kecamatan Permata Intan, Kabupaten Murung Raya, diduga telah mencemari sumber air bersih milik warga, Sungai Bekanon Kurik. Padahal, sumber air tersebut andalan warga untuk berbagai keperluan rumah tangga seperti memasak dan minum.
Mantir adat Kelurahan Bekanon, Ribuan, mengatakan warganya terpaksa mencari sumber air bersih di tempat lain yang jaraknya lebih jauh. “Warga kami terpaksa mencari air di tempat yang jauh. Ada 30 menit perjalanan dari kampung menggunakan perahu motor. Tentu saja biaya yang dikeluarkan masyarakat lebih besar,” ujar Ribuan.
Ribuan menyayangkan sikap perusahaan yang tidak peduli pada kesulitan warganya. Apalagi pihak perusahaan telah berjanji untuk membuatkan sumur sebagai sumber air pengganti. Namun janji tersebut tidak kunjung ditepati.
Selain itu, dia menambahkan, Nemo Asia tidak merekrut warga lokal sebesar 70 persen sebagai pekerja. Padahal, Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya no 4 tahun 2010 mengharuskan agar pemberi kerja yang ada di Murung Raya agar mempekerjakan minimal 70 persen pekerja lokal.
“Warga sini kalau mau bekerja dipersulit. Malahan banyak pekerja dari luar Kalimantan yang bekerja,” terang Ribuan.
Dia juga mengungkapkan, janji perusahaan untuk membuat penerangan listrik hingga sekarang tidak kunjung terpenuhi. “Mereka saja yang cerah, di kampung sini gelap. Padahal dulu berjanji untuk membangun listrik di tempat kami,” tegasnya.
Warga Bekanon lainnya, Wijoyo, mengungkapkan kehadiran Nemo Asia tidak memberikan dampak positif bagi warga. Program CSR dari perusahaan hingga kini tidak ada yang terlaksana di Kelurahan Bekanon. “Kami berharap perusahaan ini bisa membawa kesejahteraan bagi warga. Tapi nyatanya tidak. Harapannya perusahaan bisa membuka kursus atau pelatihan seperti menjahit atau komputer. Atau membantu transportasi pelajar yang sekolah di ibukota kecamatan, tapi tidak ada sama sekali,” terangnya.
Dia mengatakan, jalan-jalan di dalam desa banyak yang rusak, tapi tidak mendapatkan bantuan perbaikan dari Nemo Asia.
KALAMANTHANA sendiri mencoba mendapatkan konfirmasi dari Nemo Asia terkait keluhan warga. Tapi, kantor perusahaan tersebut di Puruk Cahu tertutup pintunya. (abe)
Discussion about this post