KALAMANTHANA, Sampit – Kebakaran lahan berpotensi masih terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng). Pemerintah setempat pun memperpanjang status Siaga Darurat bencana asap hingga satu bulan ke depan.
“Hasil rapat evaluasi tadi, kebakaran lahan masih berpotensi terjadi. BMKG memprediksi pertengahan Oktober nanti baru mulai hujan. Makanya rapat memutuskan status Siaga Darurat bencana asap tetap dipertahankan selama satu bulan mulai hari ini,” kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor, Selasa (19/9/2017).
Sejak ditetapkan status siaga darurat bencana asap pada 4 Agustus 2017, tercatat terjadi 48 kali kebakaran. Sebagian terpaksa dipadamkan lewat udara dengan bom air atau water bombing menggunakan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Berdasarkan data di posko terpadu, sejak pemerintah daerah menyatakan Siaga Darurat bencana asap 4 Agustus lalu, tercatat sudah 264 hektare lahan terbakar. Tim gabungan bersiaga di posko terpadu yang didirikan di halaman Museum Kayu Sampit.
Posko tetap disiagakan hingga kondisi benar-benar aman dari ancaman kebakaran hutan dan lahan. Pemerintah daerah berharap BNPB menyiagakan helikopter di Sampit agar api bisa dengan cepat dipadamkan lewat jalur udara.
“Tadi disampaikan keluhan masalah keterlambatan pencairan anggaran. Kalau dana cair berbelit-belit, laporkan ke saya. Ini darurat. Jangan sampai petugas kita kekurangan makan. Anggaran disiapkan Rp2 miliar, sudah diajukan Rp500 juta,” kata Halikinnor.
Selain siaga kebakaran hutan dan lahan, Halikinnor juga mengingatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mewaspadai terjadinya banjir. Beberapa wilayah, khususnya kawasan Utara sangat rawan banjir saat hujan deras.
Discussion about this post