KALAMANTHANA, Penajam – Kecelakaan maut di Kabupaten Penajam Paser Utara dalam seminggu ini yang menewaskan empat orang, yakni di Kecamatan Penajam dan Babulu, memunculkan keprihatinan pada Kapolres PPU, AKBP Teddy Ristiawan.
Teddy mengatakan, pihak Polres, khususnya Satuan Lalu Lintas, sudah memberikan imbauan-imbauan akan rawannya kecelakaan kepada masyarakat. Aparat, misalnya, memasang tanda-tanda rawan kecelakaan dan itu sudah dilakukan sejak lama.
“Sebenarnya terjadinya kecelakaan lalu lintas bukan karena tidak adanya tanda-tanda, tapi karena faktor manusianya, pegemudinya. Rambu-tambu rawan laka lantas banyak kita tempat di berbagai titik seperti tikungan maupun persimpangan,” katanya di Penajam, Senin (25/9/2017).
Hanya saja, kecelakaan-kecelakaan yang terjadi dalam sepekan terakhir ini terjadi di tempat yang tidak diduga sebelumnya. “Misalnya, kecelakaan yang terjadi di depan Kantor Kecamatan Penajam dan di Babulu kemarin,” ungkapnya. Di Penajam, tanda-tanda bahwa sedang ada pekerjaan pun terpasang di sekitar lokasi kecelakaan.
Untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, pihaknya tetap melaksanakan razia di jalanan. “Awal terjadinya kecelakaan karena pelanggaran. Kami dari kepolisian selalu memberikan imbauan kepada masyarakat yang melakukan pelanggaran agar tidak mengulang lagi. Selain itu, juga pembuatan surat izin mengemudi (SIM) diperketat.
Seperti diketahui, dalam seminggu terakhir, dua kecelakaan maut terjadi di PPU. Rabu (20/9) lalu terjadi kecelakaan yang menyebabkan tewasnya Alex Gani Susanto dan Bambang Nurdiansyah dan membuat Handoko harus dirawat di rumah sakit. Tiga pekerja galian kabel itu dihajar mobil Nissan X-Trail di depan Kantor Kecamatan Penajam.
Minggu (24/9), laka lantas maut kembali terjadi. Kali ini di Jalan Negara Km 39 Babulu. Kali ini, Yuni Anggraini dan Asrani, dua pengendara sepeda motor, tewas. Setelah berbenturan, salah satu di antaranya disambar truk tangki pengangkut crude palm oil (CPO). (myu/hr)
Discussion about this post