KALAMANTHANA, Penajam – Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memberangkatkan dua personel Tim Tanggap Bencana (Tagana) ke Provinsi Bali, Rabu (04/10/17). Kedua personel ini ditunjuk langsung pemerintah pusat melalui Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur untuk membantu para pengungsi erupsi Gunung Agung di Bali yang sedang berstatus awas, khususnya dalam fasilitasi penyediaan dapur umum.
Sekretaris Dinas Sosial PPU, Hidayat menyambut baik atas tugas yang diberikan kepada para personilnya, khususnya tim Tagana, karena hal ini merupakan pengalaman berharga yang dapat mereka peroleh.
“Apa yang didapat di sana nantinya, semoga bisa diterapkan di PPU, khususnya terkait cara-cara penanganan bencana, khususnya bencana dalam skala besar seperti bencana meletusnya gunung berapi yang diperkirakan akan terjadi di Bali ini,” terang Hidayat.
Hidayat berpesan kepada timnya agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan dapat menjaga serta membawa nama baik pemerintah kabupaten PPU serta dapat memperkenalkan daerah PPU kepada rekan-rekan Tagana yang berasal dari daerah lain.
Hidayat juga menyampaikan bahwa rencananya Tim Tagana yang diberangkatkan ini, akan bertugas selama 15 hari, 4-18 Oktober 2017. Namun, jika tenaga dari Tim Tagana masih diperlukan, pihaknya akan mengirimkan kembali dua anggota Tim Tagana yang lain untuk menggantikan tugas tim yang sebelumnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten PPU, Tohar mengatakan bahwa niatkan dalam hati pemerintah kita bahwa ada keterpanggilan dalam hati pemerintah kita terhadap saudara kita yang berada dalam satu wilayah NKRI yaitu Provinsi Bali, khususnya Kabupaten Karang Asem, dimana mereka sedang dirundung musibah fenomena alam meletusnya Gunung Agung. Tindakan kemanusiaan yang sudah dilakukan itu mencerminkan tindakan antisipasi untuk jatuhnya korban yang lebih daripada yang tidak direncanakan evakuasi.
Tohar juga menyampaikan pesan kepada tim Tagana yang bertugas agar dapat mendharmabaktikan tenaga, pikiran dan kemampuan untuk membantu semaksimal mungkin. Selain itu, karena kita dikoordinir secara struktural sehingga kita harus tunduk dan mengikuti instruksi yang diberikan.
“Hal ini juga dapat menjadi laboratorium bagi kita, karena skala ini skala nasional dan kita bertemu dengan petugas dari berbagai daerah, sehingga cara berpikir dan bertindak secara konseptual itu bagaimana, khususnya dalam rangka tindakan-tindakan kemanusiaan yang dilakukan dalam penanganan bencana. Hal ini dapat kita jadikan pelajaran”, tambah Tohar.
Tohar berharap dari dua orang personel yang diberi kesempatan untuk membantu penanganan bencana di Bali ini, nantinya dapat mentransformasikan kepada rekan-rekan yang tidak punya kesempatan untuk berangkat ke lokasi bencana.
Sedangkan, Bahtiar salah satu personil Tagana yang akan ditugaskan, berharap dapat membantu para pengungsi yang mendapatkan musibah, melalui fasilitas dapur umum yang mereka siapkan. “Dan, semoga nantinya disana tidak terjadi apa-apa dan dapat kembali ke PPU dengan selamat”, tutup Bahtiar. (adv/humas05/hr)
Discussion about this post