KALAMANTHANA, Penajam – Dalam suasana sederhana, upacara peringatan HUT TNI ke-72 berlangsung di halaman Makodim 0913/PPU, Kamis (5/10/2017). Bupati Yusran Aspar bertindak sebagai inspektur upacara.
Selain anggota jajaran TNI, anggota Polres PPU pun hadir pada peringatan ini. Yang mengejutkan, seorang anggota korps bhayangkara datang memberikan kue ulang tahun kepada Dandim 0913/PPU, Letkol Czi Dwi Imam Subagiyo yang didampingi Kapolres PPU AKBP Teddy Ristiawan.
Selain jajaran TNI, Polri dan ASN, Ketua DPRD Nanang Ali dan mantan Bupati PPU Andi Harahap yang juga merupakan calon Bupati PPU 2018 dari Partai Golkar dan juga menjabat sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten PPU, juga ikut hadir.
Dandim Dwi Imam Subagiyo mengatakan terima kasih dan menjanjikan bersama rakyat TNI akan kuat. Dia menegaskan TNI akan tetap menjaga profesionalitas sekuat mungkin sesuai UU yang berlaku dan mengedepankan kedaulatan serta keutuhan bangsa dan negara sesuai perintah Panglima TNI.
“Terima kasih kepada Bupati dan seluruh peserta upacara yang hadir, juga kepada Kapolres PPU atas aspresiasinya yang sangat besar,” kata perwira menengah berpangkat melati dua ini.
Perayaan HUT TNI Ke-72 untuk wilayah Kalimantan ada di 3 titik yang ada di Kodam VI Mulawarman yakni di Kota Tarakan, Kota Balikpapan dan Kota Banjarmasin dan wilayah lain yang tidak bisa melaksanakan kegiatan bersama dapat melaksanakan upacara secara sederhana.
“TNI dalam hal ini Kodim 0913/PPU bersama pemerintah daerah PPU sudah mempersiapkan atau mengembangkan ke depan yang potensial dalam hal alternatif ibukota negara dan ada beberapa pengembangan gelar pasukan,” lanjutnya.
Dikatakan Dwi Imam, pengembangan gelar pasukan di wilayah Kodam Mulawarman yakni adanya pembangunan batalyon 612 di daerah Gunung Bayan dan ada pergeseran Brigif yang tadinya di Bulungan dipindahkan ke Melak dan diinstruksikan kepada Kodim 0913/PPU untuk mempersiapkan bersama pemda PPU rencana sebuah batalyon baru yang akan dibangun di Kabupaten PPU.
“Tahun 2018 nanti pembangunan batalyon 612 dan batalyon berikutnya namanya seperti apa, informasinya dan rencananya di bawah Korem karena Korem hanya satu batalyon. Pada dasarnya ini persiapan atau kesiapan wilayah agar mempunyai sebuah nilai tawar untuk dijadikan alternatif pemilihan ibukota negara,” terangnya. (hr)
Discussion about this post