KALAMANTHANA, Palangka Raya – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Asdy Narang, mengaku prihatin kurangnya perhatian pemerintah daerah untuk segara membangun gedung sekolah dasar (SD) di Palangka Raya, yang terbakar beberapa bulan lalu.
Padahal, pembangunan gedung sekolah tersebut sangat urgen untuk segera dilaksanakan, dalam rangka mendukung lancarnya aktivitas pendidikan di daerah. Utamanya, pada sekolah-sekolah yang terbakar tersebut.
Asdy baru saja meninjau sejumlah sekolah yang mengalami kebakaran. Di antaranya SDN 1 Menteng di jalan Yos Sudarso serta SDN 1 dan SDN 6 Palangka, di jalan Tjilik Riwut.
Dari peninjauan lapangan ke tiga sekolah itu, sampai saat ini, belum ada tanda-tanda pemerintah daerah, utamanya Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya untuk membangun kembali gedung-gedung sekolah yang terbakar tersebut. Meskipun, di saat peninjauan itu, proses belajar mengajar, tetap dilaksanakan seperti biasa.
Melihat kenyataan di lapangan saat peninjauan itu, legislator muda dari daerah pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah ini mengaku prihatin. Padahal harusnya, pasca kebakaran itu, pemerintah harus segera bertindak cepat dengan melakukan berbagai kebijakan, agar pembangunan gedung-gedung SD yang terbakar itu segera dilaksanakan.
“Kita sangat prihatin atas kejadian ini, tetapi juga yang sangat kita sesalkan, sampai saat ini tidak ada follow up dari pemerintah daerah, baik dari Pemerintah Provinsi (Pemrov) maupun Pemko dan juga dari kalangan lainnya yang memberikan perhatian yang khusus untuk masalah ini,” kata Asdy.
Menurutnya, kasus kebakaran yang terjadi pada SD di Palangka Raya ini sudah terjadi hampir dua bulan lalu, bahkan masuk dalam bulan ketiga. Namun, pemerintah daerah seolah cuek terhadap kelanjutan pembangunannya. “Seharusnya ini diutamakan, inikan anak-anak kasian mereka sekolah ada yang dibagi dua waktu, pagi dan siang hari, tadi bahkan ada sekolah yang meminjam sekolah lain. Apakah ini akan selalu dibiarkan begini terus, sampai kapan?” tegas Asdy.
Anggota DPR RI dua periode ini juga menyayangkan, sikap dari pihak Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah, yang sampai saat ini belum memberikan respon kepada pemerintah, apakah gedung sekolah yang terbakar itu sudah bisa dilaksanakan pembangunan atau belum.
Anggota DPR RI, yang membidangi pendidikan ini juga mengungkapkan, dari informasi yang dia terima, pemerintah pusat telah mengucurkan dana sekitar Rp4 miliar lebih untuk membantu membangunkan gedung SD yang terbakar tersebut. Namun, infrormasinya bantuan berupa dana rehap tersebut ditolak oleh Pemko Palangka Raya.
“Informasinya belum ada juga proses dari Polda yang memberikan izin untuk membangun. Padahal pemerintah pusat telah mengucurkan anggaran sekitar Rp4 miliar, tetapi tidak juga digunakan juga, dalam arti kata ditolaklah istilah kasarnya,” ungkapnya.
Dia meminta kepada Pemprov Kalteng dan Pemko Palangka Raya segera mengambil langkah strategis dalam rangka mempercepat pembangunan gedung SD yang terbakar tersebut, duduk bersama agar masalah tersebut segera ditanggulangi.
Karena masalah itu kata dia bisa diselesaikan dengan berbagai kebijakan, tanpa harus melalui alur birokrasi yang berbelit-belit. “Ini pemerintah kota dan pemerintah Provinsi itu harusnya duduk bersama-sama, masalah ini harus cepat dituntaskan, jangan sampai berlarut-larut. Ini sudah hampir 2-3 bulan lebih tidak ada proses sedikitpun pembangunan, gak ada sama sekali,” pungkasnya. (dni)
Discussion about this post