KALAMANTHANA, Muara Teweh – Tak kepalang tanggung rasa kaget Lisin saat melintas di daerah pinggir sungai di Desa Muara Pari, Kecamatan Lahei, Barito Utara, Selasa (10/10/2017) pagi itu. Di depan matanya, tergeletak sesosok mayat dalam kondisi sedikit kumuh.
Lisin pun langsung bergegas. Ditemuinya sejumlah warga lain, teman-temannya. Ada Jepirgo, Darmadi, dan Nurhayati. Mereka pun melakukan pertolongan.
Saat pertama kali ditemukan, posisi mayat yang kemudian diketahui sebagai Ambar Supriayudi (37), karyawan PT Buma, itu dalam kondisi tertelungkup. Tas punggung masih menempel.
Jasad Ambar ditemukan menyangkut di antara kayu dan sampah di tepian sungai. Baju dan celananya juga masih melekat di badannya.
Setelah itu merekapun langsung melaporkan temuan mayat itu kepolisian yang bertugas di sebuah perusahaan dekat Desa Muara Pari.
Temuan ini langsung membuat heboh warga Muara Pari. Ambar adalah karyawan PT Buma, sebuah perusahaan kontraktor pada perusahaan energi PT Ophir.
Kapolsek lahei AKP Fry Mayedi membenarkan temuan mayat tersebut. Kronologis ditemukannya mayat mengapung itu oleh masyarakat Muara Pari yang ketika itu sedang melintas di perairan sungai.
“Saat ini mayat sudah dibawa ke Muara Teweh untuk dilakukan visum. Belum diketahui penyebab kematian dan juga sejak kapan korban tenggelam. Kami masih menunggu hasil visum,” ujar Fry Mayedi kepada wartawan.
Tindakan yang dilakukan pihaknya, terang Kapolsek, adalah menerima laporan, membuatkan LP, meminta VER dan meminta keterangan para saksi.
Identitas korban, selain diketahui bekerja di PT Buma, kontraktor PT Ophir, beralamat do Desa Polo Camba, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat. (atr)
Discussion about this post