KALAMANTHANA, Penajam – Yusran Aspar tetap yakin bisa berkompetisi pada Pilkada Kalimantan Timur 2018. Lalu, apa sih modal politik Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim itu? Dua revolusi sudah dia siapkan.
“Keinginan saya untuk maju Kaltim 1 itu karena saya punya visi dan misi yang ingin saya wujudkan. Saya ingin membangun dan meyelamatkan masa depan Kaltim, untuk anak cucu. Saya punya konsep untuk itu,” ujar Yusran kepada KALAMANTHANA di Penajam, beberapa waktu lalu.
Paling tidak, seandainya dirinya menjadi Gubernur Kaltim, dia yakin selama lima tahun akan meletakkan landasan pembangunan yang benar. Hal yang sama sudah ia lakukan di Kabupaten Penajam Paser Utara. Ketika ditinggalkan pasca bupati, tidak ada masalah dan tidak terlalu berharap APBD maupun APBN.
Dirinya juga mengatakan akan membenahi infrasturuktur seperti di PPU sampai di pedesaan. Dia mencontohkan kehadiran UPT PU, UMKM dengan kredit berbunga rendah, menyelesaikan persoalan air bersih seperti yang dia lakukan di Desa Babulu Laut, air minum pedesaan, ambulan pedesaan. “Semua tinggal ditingkatkan. Selain itu pertanian sebelum, Bendungan Telake, ada embung. Itulah landasan yang akan ia lakukan di Kaltim.
“Saya punya konsep untuk Kaltim yang ingin saya wujudkan. Saya yakin sekali seperti saya yakin membangun PPU dan meletakkan landasan di PPU ini,” katanya.
Yusran menambahkan salah satu contoh konsep landasan yakni PLN yang dulunya menjadi momok, sekarang 100 persen di PPU setiap rumah tangga teraliri listrik, 98 persen PLN dan 2 persen non PLN. Itu luar biasa, mungkin tinggal hidup matinya listrik itu. Tetapi jika sudah terhubung dengan sistem Mahakam, hal itu tidak akan jadi masalah lagi. Termasuk PDAM bertahap akan dibangun.
“Ada yang saya ingin wujudkan ke depan, yaitu revolusi hijau dan revolusi putih. Revolusi putih itu menyelamatkan masa depan bangsa melalui generasi penerus kita, yakni usia dini PAUD, SD itu harus mendapatkan asupan gizi yang cukup supaya ke depan menjadi cerdas. Jadi harus dikasih susu terutama PAUD dan balita,”terang Yusran.
Dan untuk revolusi hijau, dirinya akan menjadikan hutan sebagai lumbung pangan dan lumbung energi. Luas lahan kritis di Kaltim sekitar 7 juta hektar akan dimanfaatkan secara maksimal. Ke depan dijadikan sebagai lumbung pangan dan lumbung energi. Memang kayunya akan diolah menjadi chip batu bara pengganti yang diminati pasar Eropa, Korea dan Jepang. Setelah itu memanam singkong gajah yang akan judi lumbung pangan dengan luas lahan 7 juta hektar dan di sela-sela singkong gajah akan ditanami aren dan pohon-pohon kehutanan.
“Dengan dua konsep revolusi tersebut, tentu mampu mengubah arah pembangunan arah Kaltim ke depan dengan melihat lahan kritis di Kaltim. Dengan konsep tanaman rakyat, tentu rakyat di Kaltim akan makmur dan tidak tergantung lagi dengan APBD maupun APBN. Apakah itu bisa? Tentu bisa saya sudah pengalaman dengan sawit rakyat,” pungkasnya. (hr)
Discussion about this post