KALAMANTHANA, Palangka Raya – Pendidikan menjadi indikator terdepan dalam memajukan suatu daerah. Sektor itu terus menjadi prioritas baik dari segi penganggaran serta hal lainnya. Untuk meningkatkan kualitas yang lebih baik lagi, diperlukan peningkatan fasilitas.
Menurut anggota Komisi C DPRD Kalimantan Tengah, Duwel Rawing, sejumlah sekolah sangat memerlukan pembenahan fasilitas, khususnya yang sangat berhubungan dengan proses belajar mengajar.
Dirinya menyarankan agar sarana dan prasarana tersebut, selalu mendapat peningkatan setiap tahunnya. “Harus ada update di tiap tahun agar para siswa tidak ketinggalan dalam pelaksanaan pendidikan,” ujarnya di sela-sela rapat kerja Komisi C bersama mitra kerja, belum lama ini.
Dirinya mencontohkan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang berkecimpung dengan berbagai peralatan penunjang. Terkadang pihaknya menerima keluhan, kekurangan fasilitas untuk praktik. Hal semacam ini seharusnya menjadi perhatian agar tidak dibiarkan berlarut-larut. Apalagi teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan disetiap tahunnya. Kalau fasilitas yang digunakan hanya itu-itu saja jelas belum optimal untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Yang harus dilakukan saat ini, ujarnya, adalah memotivasi siswa melalui sarana penunjang tentunya yang mutakhir dan tidak tertinggal dengan perkembangan zaman saat ini.
Kemudian proses belajar yang terjadi, tentunya juga beriringan dengan kemajuan jaman. “Kami harapkan agar item tersebut, bisa diwujudkan agar anak-anak kita tidak tertinggal,” ucapnya.
Menyangkut itu dirinya sepakat dengan adanya peningkatan teknologi, di kalangan tenaga pengajar. Salah satu hal yang menjadi keinginan bersama adalah pengadaan satu komputer satu guru. Seperti yang dilaksanakan oleh provinsi lain ketika pihaknya menggelar kunjungan kerja (kunker) belum lama ini.
Dari pantauan pihaknya komputer atau laptop yang diberikan, berkisar dengan jumlah 13 ribu lebih. Penyediaannya pun tidak terkecuali bagi tenaga pendidik, mulai dari SD hingga SMA. Ditambahkannya fasilitas itu, tidak hanya sekedar diberikan begitu saja.
Dilaksanakan juga pelatihan khusus, untuk lebih memahami dan mendalami secara maksimal. Melalui konsep itu maka mencegah dan menghindari, adanya gagap teknologi (gaptek) dari para guru-guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Uniknya pemahaman terhadap TI, sangat bermanfaat dalam kinerja.
Semua hal yang berkaitan dengan persoalan teknis, penggajian, pekerjaan, informasi dan lainnya dilakukan secara online. Bahkan ada yang sudah menerapkan, penggunaan media sosial jenis WhatsApp (WA).”Diharapkan hal-hal positif seperti itu bisa kita wujudkan, demi perbaikan dan pembenahan pendidikan yang lebih maksimal,” pungkasnya. (ik)
Discussion about this post