KALAMANTHANA, Samarinda – Semasa hidupnya, Choirul Huda jadi tembok yang sulit ditembus Borneo FC. Kini, tanpa kiper tersebut, Persela Lamongan berharap mencuri poin di kandang Pesut Etam. Persembahan kado terakhir untuk kiper yang meninggal akibat insiden di lapangan hijau itu.
Kamis (19/10/2017) ini, Persela bakal menantang Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, dalam lanjutan Kompetisi Liga 1. Persela baru saja berduka akibat Huda, mantan kiper tim nasional itu, meninggal akibat berbenturan dengan rekan setimnya pada laga lawan Semen Padang di Lamongan, Minggu (15/10).
Lawan Borneo FC, gawang Persela kemungkinan dikawal kiper Ferdiansyah. Padahal, semasa hidupnya, Huda hampir selalu jadi pahlawan Laskar Lamongan setiap menghadapi Borneo FC.
Terakhir bertemu Borneo FC di Stadion Surajaya, Lamongan, gawang Huda hanya bisa dijebol Flavio. Itupun lewat eksekusi penalti di menit ke-69. Persela sendiri menang 3-1 melalui gol Muhammad Pribadi, Eka Ramdani, dan penalti Samsul Arif.
Ketangguhan Huda juga terbukti pada musim sebelumnya, saat Borneo FC melawat ke stadion yang sama. Lerby Eliandri dan kawan-kawan gagal menjebol gawangnya dan kalah 0-1 akibat gol Dendi Sulistyawan.
Di Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, saat Borneo FC jadi tuan rumah, Pesut Etam mampu membalas kekalahan itu dengan 3-1. Sultan Samma, Edilson, dan Jan Noureddine mencetak ketiga gol tersebut. Tapi, bukan ke gawang Huda, melainkan Dwi Kuswanto.
Pemain Persela Birul Walidain menegaskan semangat timnya untuk mencuri poin di laga tandang cukup tinggi, meskipun situasi sedang kurang bagus.
“Kami perwakilan pemain, insya Allah siap menghadapi pertandingan, siap mencuri poin untuk memberikan kado terakhir buat kapten kita, Choirul Huda,” tegas di Samarinda.
Pelatih Aji Santoso mengatakan, timnya masih membutuhkan tambahan poin untuk menjauh dari zona merah degradasi. Meskipun masih dalam suasana berkabung selepas wafatnya sang kapten dan legenda tim Choirul Huda, tetapi hal itu tidak menyurutkan pasukan Laskar Joko Tingkir.
“Sisa pertandingan di kompetisi ini tinggal sedikit. Kami tidak ingin santai. Kami akan selalu konsentrasi dalam setiap pertandingan untuk mendapatkan hasil terbaik,” kata Aji.
Mantan pelatih Arema Malang ini mengakui bahwa suasana duka masih menyelimuti hampir semua pemain dan ofisial tim saat berangkat ke Samarinda pada Selasa (17/10). Namun ia berusaha menguatkan hati anak asuhnya agar tidak terus-menerus larut dalam duka.
“Saya selalu mengingatkan kesedihan terbaik adalah bisa memberikan doa supaya dia (Choirul Huda) tenang. Kita tidak boleh berlarut-larut karena yang namanya kematian tidak bisa kembali,” kata Aji.
Ia berharap para pemainnya bisa bermain tanpa beban menghadapi kekuatan Borneo FC yang semakin matang di penghujung kompetisi Liga 1. (ik)
Discussion about this post