KALAMANTHANA, Penajam – Aksi nekad Dwi Ramadhan Vradiva (14) yang mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri membuat keprihatinan Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar.
Merujuk pengalaman pribadinya, Yusran tidak pernah menekan anak-anak. Dirinya membiarkan anak-anaknya bebas mengikuti pelajaran di sekolah, tetapi dirinya hanya memberikan nasehat.
“Anak-anak kita biarkan bebas mengikuti pelajaran di sekolah dan cukup kita memberikan nasehat saja,” kata Yusran di Penajam, Kamis (26/10/2017).
Dikatakan Yusran anak-anak tidak perlu ditekan atau dimarahi, apalagi terkait dengan prestasi anak-anak di sekolah. Anak-anak ke depan sekolah hanya sebatas mengisi bekal. Bahkan ketika anak-anak lulus, beda keinginannya dengan orang tua kerap terjadi.
“Sekolah itu mengisi bekal mereka. Maka dari itu jangan terlalu menekan. Sekolah itu hanya jembatan dan nasib anak kita. Itu tergantung dari anak kita sendiri,” terang Yusran.
Minat dan bakat anak-anak itu semua anak itu sendiri yang menentukan. Orang tua hanya perlu menasehati. Jangan karena hanya ingin mengejar prestasi anak-anak jadi korban.
“Hal itu jangan sampai terjadi lagi. Kepada orang tua anak itu jangan terlalu di tekan lah, kita bebaskan saja jangan di paksa kita sebagai orang tua cukup menasehatinya,”pungkasnya. (hr/myu)
Discussion about this post