KALAMANTHANA, Buntok – Lapangan pekerjaan saat ini terbilang tidak seimbang dengan jumlah pencari kerja. Terbukti dengan banyaknya pengangguran yang ada, tak terkecuali pula di daerah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
Anggota Komisi II DPRD Barsel, Hermanes menyebutkan tingkat dan angka pengangguran di Bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus, saat ini terbilang masih cukup tinggi. Diperkirakan sekitar 50 persen pengangguran berasal dari kalangan tamatan perguruan tinggi dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Sekitar 50 persen dari jumlah pengangguran di Barsel ini adalah lulusan-lulusan universitas dan SMA,” sebut Hermanes kepada KALAMANTHANA di Buntok, Kamis (9/11/2017).
Adapun hal yang menjadi penyebab bertambah tingginya angka pengangguran di daerah ini, menurut wakil rakyat Dapil III Barsel itu, dikarenakan mereka tak mau bekerja pada sektor informal.
Meskipun begitu, ujar politisi PDIP Barsel itu, bukan berarti pihaknya selaku legislatif akan berpangku tangan. Saat ini lembaga legislatif bersama eksekutif tengah membuat sebuah formulasi untuk mengatasi angka pengangguran tersebut, yakni berupa perencanaan tenaga kerja.
“Ini merupakan strategi kebijakan dan program yang dibuat dalam bentuk data makro,” terangnya.
Setelah disusun secara makro, kata dia, selanjutnya diterapkan secara mikro. Untuk itu, pihaknya telah meminta Disnakertrans Barsel untuk melibatkan tim penyusunan tenaga kerja termasuk dari Bappeda Barsel dan unsur universitas.
Selain itu, untuk tindak lanjutnya, maka tim inilah yang nantinya merancang dan menyusun perencanaan tenaga kerja. “Hal itu telah dipaparkan sehubungan dengan arti pentingnya tenaga kerja.” ucapnya. (fik)
Discussion about this post