KALAMANTHANA, Sampit – Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Jhon Krisli menegaskan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kotim tahun anggaran 2018 dibahas secara terbuka.
Bahkan dia menegaskan untuk tidak main-main dalam pelaksanaanya, terlebih lagi ada upaya untuk mengarah untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
“Pembahasan akan dimulai Senin depan, semuanya akan dibahas secara terbuka maka dari itu silakan untuk mengawasi pelaksanaanya bersama dengan mitra kerja,” kata Jhon Krisli.
Dijelaskannya pembahasan itu dilakukan dengan mitra kerja masing-masing komisi. Artinya ada empat kelompok yang terbagi untuk membahas dan mengupas program SOPD itu.
Jhon Krisli berharap agar anggota dewan tidak hanya sekadar jadi tukang stempel dari program esekutif, akan tetapi harus mencermati dan membedah program tersebut apakah layak atau tidak dianggarkan tahun 2018.
“Memang wajib kita mengkritisi usulan itu, apakah dasar pengusulannya dan jangan sampai anggota dewan hanya mengiyakan sepanjang pembahasan menggunakan etika. Ada yang dianggap perlu dipertanyakan dan dikupas mendalam, silahkan bersama mitra di setiap SOPD itu,” katanya.
Lebih lanjut politikus PDI Perjuangan tersebut mengungkapkan pembahasan akan dilakukan selama enam hari dan ditargetkan 27 November mendatang sudah disahkan.
Meski begitu Jhon Krisli masih meragukan bisa tepat jadwal itu. “Terpenting jangan melewati batas akhir 30 November nanti karena amanat Permendagri terakhir itu akhir bulan ini,” tandasnya.
Adapun struktur RAPBD 2018 di antaranya pendapatan sebesar Rp 1,384 triliun, terdiri dari PAD Rp212 miliar, dana perimbangan Rp957,3 miliar, pendapatan lain-lain Rp214 miliar. Kemudian, belanja Rp 1,42 triliun tediri dari belanja langsung Rp659,3 miliar dan belanja tidak langsung Rp764,7 miliar. Defisit anggaran mencapai 2,86 persen atau Rp 39,6 miliar. (joe)
Discussion about this post